PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
BERBASIS KARAKTER
MELALUI
KEPRAMUKAN
OLEH
:
HAJI
RIDWAN ,MS
Sekertaris
lemdikada NTB
Materi
ini disampaikan pada :
KURSUS
PELATIH PEMBINA PRAMUKA (KPD)
TINGKAT
KWARDA NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN
2008
PENDAHULUAN
A.
ABSTRAK
Sistem
Pendidikan kita sekarang ini sedang di soroti,
menjadi
kambing hitam kehancuran bangsa dan negara ,
dicap
menjadi negara terkorup di Asia ,
orang
luar apakah berdasarkan ketidak senangan atau murni hasil penelitian ,
HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
kualitas SDM Indonesia ditempatkan pada negara
bangsa yang “ tidak terhormat “
Sistem pendidikan kita dianggap gagal menciptakan manusia yang bijak
( berkarakter ) adalah disebabkan salah
satunya menurut para ahli ,karena sistem pendidikan kita
hanya menitik beratkan
pada aspek Kognitif saja.
…………….
saya
teringat pada seorang teman , Ia merasa
bangga sekali kalau anaknya juara /
pintar pada bidang study matematika, dan
merasa kecewa kalau anaknya hanya pintar /juara membaca puisi atau juara
berpidato atau juara dalam kegiatan Kepramukaan ……………….
Sesuai
dengan UU Sisdiknas No.20 tahuin 2003 tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (
SISDIKNAS ) pasal 3 berbunyi : “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermamfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ,bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan
yang maha esa,berakhlaq mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Untuk mewujudkan harapan
tersebut ,maka seharusnya kita bersyukur masih ada pendidikan di luar
sekolah dan rumah tangga yaitu Gerakan Pramuka yang konsisten bergerak dalam
bidang pendidikan yang berbasis watak / karakter ( building character ) untuk
membentuk manusia “
Good and Smart
“ dengan
menerapkan metode latihan yang menyenangkan ( Joyful ), bermain sambil belajar
,berkegiatan dialam bebs ( out door ) yang menantang bagi peserta didik……….
disini senang,disana senang,dimana – mana hatiku senang …………
GERAKAN PRAMUKA
mengambil peran dan fungsi untuk melengkapi pendidikan formal disekolah yang
hanya membekali kemampuan akademis , dengan kegiatan Kepramukaannya berupaya
membekali peserta didik dengan PENDIDIKAN LIFE SKILL (kecakapan
hidup) .
PENDIDIKAN LIFE
SKILL ,bukan bermakna sempit pada hanya sebatas mengembangkan kemampuan
ketrampilan Vokasional saja ,tetapi lebih luas pada penekanan mengembangkan
kemampuan dasar peserta didik agar berani,mau dan mampu menghadapi berbagai
permasalahan kehidupan tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif dapat
menemukan solusi serta mampu mengatasi permasalahan –
permasalahan hidup dengan senang ( Joyful ) .
Bobbi
DeePorter , penulis BUKU QUANTUM TEACHING dan QUANTUM LEARNING di Amerika
Serikat ( USA ) Tahun 1982 telah mempraktekkan sistem pendidikan dengan label pendidikan SUPER CAMP, dimana
suasana proses belajar mengajar
dilakukan di alam bebas sambil berkemah
, misalkan pelajaran biologi atau lainnya dilakukan sambil mengadakan
pengamatan dalam suasana belajar kontekstual ( sesuai dengan konteksnya ) dalam
suasana yang menyenangkan tanpa ada tekanan ,ternayata secara akademis
hasilnya , dramatis dan lebih berkwalitas
daripada belajar di dalam ruang
kelas.
Kurikulum dan pendekatan pembelajaran di SUPERCAMP adalah kombinasi dari suatu sistem
belajar yang menyenangkan , atau SISTEM GAME’S ( permainan yang mengandung
pendidikan) bukan PLAY ( hanya bermain ) dan diberikan tantangan
tantangan dalam belajar seperti
pelajaran tali menali yang digunakan oleh para siswa untuk memanjat pohon-pohon
tinggi ,berjalan diatas titian tali yng di pasang setinggi 40 kaki.
…………………… sama dengan kegiatan
kepramukaan yang kita lakukan.
Sebuah peradaban
akan hancur sampai pada titik kulminasi yang sangat menyedihkan , bila terjadi
demoralisasi pada masyarakat, krisis
moral terjadi ,kerisis kepemimpinan dari level bawah sampai para petinggi
negeri ini , rakyat sudah tidak percaya lagi pada pemimpinnya ,
murid-murid sudah tidak hormat lagi pada oraangtua dan gurunya………..
na’uzubillahiminzaaliq…………
Banyak para
pakar berpendapat bahwa , moral ( karakter ) adalah hal yang paling mendasar
harus di bangun ( Character
Building ) terlebih
dahulu agar masyarakat terbangun menjadi masyarakat madani , nilai – nilai
moral yang ditanamkan akan membentuk karakter ( akhlaq mulia )
Manusia di
lahirkan sesuai dengan FITRAHnya (potensi) kebaikan , tetapi mengapa
banyak orang – orang tua yang berbuat
kriminal , korup ?, mengapa remaja
– remaja kita banyak yang terlibat
dengan tawuran , Narkoba dan
sebagainya ? . FITRAH tersebut “
dikotori “ oleh lingkungannya , seperti
di ungkapkan dalam sebuah hadits Qudsi :
“ Sesungguhnya aku telah
menciptakan hamba-hambaku dalam keadaan lurus,suci,dan bersih.Kemudian
datanglah setan-setan yang menggelincirkan mereka dan menyesatkannya dari
kebenaran Agama mereka”.
Pendidikan
Karakter yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka berbeda dengan pendidikan /
pelajaran moral yang terfokus pada kognitif saja ,karakter erat
hubungannya dengan habit ( kebiasaan ) harus di
manifestasikan dalam tingkah laku sehari-hari , melalui latihan-latihan
rutin , karakter ibarat otot yang harus
di latih agar menjadi kokoh , di harapkan karakter peserta didik dapat
terbentuk melalui pembiasaan pembiasaan selama proses latihan yang akhirnya
menjadi kebiasaan ( habit farming ).
“………………………..Dalam
tubuh manusia terdapat segumpal daging,apabila segumpal daging itu baik maka
baiklah seluruh badan itu dan apabila segumpal daging itu rusak,maka rusaklah
seluruh badan itu.Segumpal daging itu
adalah HATI ……………….. “
( AL – HADITS ).
Peranan kebersihan
hati sebagai pondasi prasarana sosial dan kultural untuk menopang
sebuah sistem kemasyarakatan sebuah Negara Madani menjadi sesuatu kebutuhan
yang diutamakan,
Jagalah hati jangan kau
kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya ilahi
Semangat
hidupkan gigih prestasi mudah dirai
Namun bila hati keruh batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh dengan Allah kian jauh
Rasulullah
membangun pondasi Islam dengan karakter ( AKHLAQUL KARIMAH ) sebagaimana Haditsnya berbunyi : “ DAN
TIDAKLAH AKU DIUTUS OLEH ALLAH KECUALI
UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAQ MANUSIA“
Bukankah inti
ajaran agama adalah untuk membentuk akhlaq manusia ? .Pembentukan akhlaq
manusia sering terlupakan dalam wacana perbincangan civil society,karena selama
ini yang kita lihat sering sekali diabaikan bagaimana membangun manusia
dan dan dalam membangun manusia itu yang lebih penting dan diutamakan adalah
bagaimana membangun sistemnya.
Periode Madinah
,Nabi berhasil membangun masyarakatnya karena sudah diprakondisikan sebelum
berhijrah masyarakatnya dipersiapkaan dahulu agar berakhlaq , generasi
mudanya di didik baik dalam bidang TECHNICAL SKILL seperti , berkuda,memanah,berenang
dan ketrampilan lainnya. Dan tidak lupa pula di didik dalam bidang MANAJERIAL
SKILL seperti memberikan kesempatan
kepada generasi muda diangkatnya sebagai sekertaris pribadi , bertugas mencatat
wahyu dan lain sebagainya.
B.
TUJUAN PENDIDIKAN LIFE SKILL (
KECAKAPAN HIDUP )
- Gerakan Pramuka sebagai Gerakan Pendidikan nonformal dapat melaksanakan kegiatan pelatihan yang fleksibel dan memamfaatkan potensi sumberdaya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas .
- Meningkatkan kwalitas latihan baik materi maupun pendekatan /metode latihan agar peserta didik lebih siap menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar.
- Pendidikan kecakapan hidup di dalam gerakan Pramuka harus sejalan dengan fungsi Pendidikan sesuai fitrah manusia,yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa mendatang.
C.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL ) melalui Gerakan Pramuka adalah
sebagai berikut :
1.
KECAKAPAN UMUM ( GENERAL LIFE
SKIIL ) meliputi :
1.1.
Kesadaran diri : sadar sebagai
makhluq tuhan ,sadar akan potensi sebagai diri,sadar sebagai makhluq
sosial,sadar sebagai makhluq lingkungan
.
1.2.
Kecakapan berfikir : Kecakapan
menggali informasi ,mengolah informasi,menyelesaikan masalah secara kreatif dan
arif,mengambil keputusan secara cepat dan tepat .
1.3.
Kecakapan sosial : Kecakapan
berkomunikasi ( lisan dan tulisan ) , kecakapan bekerjasama.
2.
KECAKAPAN KHUSUS ( SPECIFIC
LIFE SKILL )
Kecakapan
spesifik yang diperlukan oleh peserta didik Gerakan Pramuka sbb :
·
SIAGA,PENGALANG dapat
dikembangkan sesuai dengan bakat dan
minta peserta didik sesuai dengan SKK yang disyaratkan .
Sebuah ilustrasi
…………………….
latihan tali
menali tidak hanya diperuntukkan agar anak mampu tali menali semata-mata
,tetapi ketrampilan tali menali dapat dimamfaatkan dalam menghadapi tantangan
hidup dimasa yang akan datang, untuk anak-anak Siaga kemampuan tali menalinya
dapat dikembangkan untuk membuat tali pot gantung , misalnya, hasilnya dipajang
di sekolah atau dirumah,ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri ( nilai
karakter )
·
Kegiatan kegiatan kepramukaan
untuk golongan Siaga dan penggalang dapat dikembangkan sebagaimana ilustrasi
diatas sebagai bagian dari pengembangan kecakapan Pra –vokasional.
·
PENEGAK PANDEGA ,dapat
dikembangkan kecakapan spesifik yang diperlukan tergantung pada profesi atau
tugas pekerjaan sehari-hari yang terdiri dari kecakapan vokasional melalui kegiatan KESAKAAN. Kegiataan saka ini
harus dikembangkan semaksimal mungkin .
PENGEMBANGAN GENERAL LIFE SKILL BERBASIS KARAKTER
UNTUK
PESERTA DIDIK
KECAKAPAN
UMUM
|
SIAGA
/PENGGALANG/PENEGAK
|
1.Kesadaran diri
1.1.
sadar siapa aku
1.2.
sadar akan potensi diri
2.Kecakapan berfikir rasional
2.1.kecakapan menggali
informasi.
2.2.kecakapan mengolah informasi
2.3.kecakapan mengambil
keputusan
3.Kecakapan sosial
3.1.kecakapan
komunikasi dg empati
3.2.kecakapan
bekerjasama
4.Kecakapan pra-vokasional
4.1.koordinasi
mata, tangan
4.2.ketrampilan gerak kasar
4.3.ketrampilan gerak
halus
5.Kecakapan vokasional
5.1. karya produktif dan
profit
|
Bernyanyi dan bermain yang dapat
mengembangkan karakter a.l : cinta kebenaran,tanggung jawab,disiplin dan
saling menghargai dan kegiatan cinta lingkungan.
Permainan /kegiatan yang menjurus kepada
menumbuhkan kemandirian , kepercayaan diri.
Kegiatan/ permainan yang dapat menggugah
peserta didik agar mampu menggali informasi sebanyak banyaknya sesuai dengan
lingkungan dimana mereka berada.
Kegiatan/ permainan yang dapat menggugah
peserta didik agar mampu mengolah informasi sebanyak banyaknya sesuai dengan
lingkungan dimana mereka berada.
Kegiatan permainan yang bermuatan problem
solving,study kasus daan di berikan tanggung jawab sebagai pemimpin satuan
secara bergantian.
Kegiatan atau permainan dan bernyanyi
yang mengarah kepada pngembangan kemampuan menuangkan pikiran/gagasaan baik
melalui gambar/tulisan ,belajar mendengarkan orang lain lewat diskusi
kelompok atau penugasan kelompok.
Dapat di kembangkan melalui latihan
berkemah,wide game dsb.
Khusus
Siaga dan Penggalang :Permainan / kegiatan
keseimbangan , melempar,meniti,menagkap bola,menggambar dan menulis, hasil
karya sederhana sesuai dengan SKU dan SKK
Khusus
Siaga dan Penggalang : Dapat dikembangkan melalui
Permainan /kegiatan baris berbaris
menggunakan tongkat,halang rintang haiking dan ketrampilan membuat menara
,smaphore morse dan lain sebagainya.
Khusus
Siaga dan Penggalang : Permainan /kegiatan
keseimbangan , membaca puisi,menggambar dan menulis dan sebaginya.
Khusus Penegak Pandega :
Dapat dikembangkan melalui kegiatan yang
bersifat produktif dan profit yang dapat menunjang profesi peserta didik
melalui kegiatan kegiatan ketrampilan baik melalui kegiatan KESAKAAN atau pun
ketrampilan yang bersifat individu seperti, menjkahit,pertukangan kaayu dan
mebel , membuat gantungan kunci dari resin (fiber glass ) dan banyak lagi
contoh lainnya
|
Komponen
Muatan karakter.
Nilai nilai karakter yang perlu di tanamkan
kepada anak anak adalah nilai-nilai universal , dan nilai universal ini harus
dapat menjkadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat walaupun berbeda latar belakang budaya,suku
dan agama .
Menurut Indonesia Heritage Fondation ( IHF
), nilai nilai karakter yang selayaknya diajarkan kepada anak-anak adalah
sembilan ( 9 ) pilar karakter . Coba dibanding di bandingkan dengan Dasa darma
Pramuka yaang juga merupakan 10 Karaakter ( darma ) yang harus dipedomani oleh
setiap anggota gerakan Pramuka.
9
PILAR KARAKTER
|
10
DARMA PRAMUKA
|
1.
CINTA TUHAN DAN KEBENARAN
2.
TANGGUNG JAWAB
3.
AMANAH
4.
HORMAT DAN SANTUN
5.
KASIH SAYANG, KEPEDULIAN, KERJA SAMA
6.
PERCAYADIRI,KREATIF,PANTANG MENYERAH
7.
KEADILAN DAN KEPEMIMPINAN
8.
BAIK DAAN RENDAH HATI
9.
TOLERANSI DAN CINTAI DAMAI
|
1.
TAQWA KEPADA TUHAN YME.
2.
CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA
3.
PATRIOT YG SOPAN DAN KESTARIA
4.
PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH
5.
RELA MENOLONG DAN TABAH
6.
DISIPLIN BERANI DAN SETIA
7.
HEMAT CERMAT DAN BERSAHAJA
8.
DISIPLIN BERANI DAN SETIA
9.
BERTANGGUNGJAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA
10.
SUCI DALAM PIKIRAN,PERKATAAN DAN PERBUATAN
|
MELALUI KEPRAMUKAAN
- Reorientasi materi latihan
Sebagaimana kita
ketahui bahwa kegiatan Pramuka untuk peserta didik harus diarahkan secara terus
menerus sesuai dengan inspirasi peserta didik,aspirasi masyarakat dan
menggali kebutuhan masyarakat ,dengan
demikian maka perlu di perhatikan :
- bahan latihan harus berkaitan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari
- metode latihan dan pendekatan yang demikian kaya di dalam Gerakan Pramuka perlu dikembangkan dan digunakan secara variatif.
- Pengembangan budaya karakter/watak
Gerakan Pramuka
sebagai gerakan Pendidikan watak ,yang menanamkan nilai-nilai watak kepada peserta
didik ,bukan hanya pelajaran moral yang diberikan tetapi latihan-latihan yang
di berikan harus ada muatan nilai-nilai akhlaqul Karimah yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan
sehari- hari sebagaai buah pembiasaan ( habit ) ,seperti latihan kedisiplinan
daalam upacara,dalam berbagai kegiatan dapat diadaptasi dalam kehidupan
sehari-hari. Disini peranan keteladanan
dari para pembina sangat menentukan pengembangan budaya karakter tersebut dalam
kehidupan se hari- hari.
- Hubungan sinergis dengan Masyarakat lingkungan sekitar
Sesuai dengan
perkembangannya perkembangannya Gerakan Pramuka telah mampu menjalin hubungan
sinergis dengan Masyarakat , baik dalam suasana revolusi maupun reformasi,dan
padaa era otonomi para pengurus Kwartir ,para pelatih pembina ,para pembina maupun peserta didik
harus dapat mengambil peran dan kebijakan dalam pembangunan bangsa dan negara
sesuai dengan klemampuan dan tempat masing-masing.
PENUTUP
Demikian secara garis besar materi PENDIDIKAN LIFE
SKILL melalui Kepramukaan kami sajikan ,mengingat materi ini baru dalam
pelatihan KPD,maka menjadi kewajiban para pelatih untuk terus mengupayakan dan
menyempurnakan materi ini.
Mataram,
September 2005 .
Daftar literatur :
- Ratna
Megawangi , Prof.DR, Pendidikan Karakter.
- Ratna megawangi
,Prof,DR , Pendidikan Holistik
- Anita lie
dan Sarah Prasasti,M.Hum ,101 cara membina kemandirian Anak.
- Anita lie
dan sarah Prasasti,M.Hum , 101 cara menumbuhkan kecerdasan Anak.
- KH.Toto
tasmara , Transcedental Intelligence.
- Hernowo,Bu
Slim dan Pak Bil
- Bobbi
dePoter ,Quantum learning.
- Ir.Agus
Nggermanto,Quantum Quatient
- DR.Ir.Melly
Latifah dan Dr.Ir.Dwi Hastuti ,Model Pembelajaran Kecakapan hidup di SD
dan TK
- AD dan ART
gerakan Pramuka
- Undang-undang
Sisdiknas tahun 2002.
- dll.
BE LAJAR DAN
PEMBELAJARAN KREATIF
PENDAHULUAN
Seorang bayi yang baru lahir begitu
lemah ,tidak dapat berbuat apa-apa tanpa bantuan orang dewasa ,tetapi mengapa
ia cepat sekali belajar bahasa dan mengenal lingkungannya walaupun kita tidak
pernah menginstruksikannya secara langsung.
………………Anak yang baru berusia dua tahun
sudah begitu kritis bertanya dengan bahasanya sendiri; apa ini ? , apa itu ?
………………..
Setiap manusia di anugerahkan hidayah untuk
belajar . Menurut PETER KLINE,Manusia sejak lahir dianugerahkan 2 insting
,yaitu insting untuk menyedot Air Susu Ibu ( sucking Instinct ) dan insting
belajar.
BELAJAR adalah sebuah proses alami sehingga
segala sesuatu yang ada di depan matanya begitu menarik dan menggairahkan . Ia
bealajar dengan cara bereksplorasi yaang melibatkan seluruh aspek
inderanya;mencium ,meraba,mencicipi,merasakan,berbicara,merangkak dan mendengar
.
Setiap saat dalam keberadaannya selalu
dalam keadaan gembira ,tanpa ada tekanan dan paksaan,secara alamiah anak-anak
adalah pembelajar sejati ( lifelong leaners ).Sayangnya insting belajar ini ternyata dapat padam oleh sebuah
sistem pendidikan yang salah.
Coba renungkan sejenak ……………………………………… kalau kita melihat
umumnya suasana belajar di Indonesia ,para siswa dipaksa untuk duduk diam
mendengarkan guru ,mencatat,tanpa dialog interaktif antara guru dengan murid
,apalagi multidialog, para siswa disuruh hanya menghafal mata pelajaran yang
abstrak ,pada sistem seperti ini para
siswa hanya menjadi obyek yang fasif yang harus menelan seluruh apa isi
pelajaran yang disampaikan ( seperti mengisi bejana) .Para guru dibebani target
pencapaian kurikulum ,akibatnya suasana kelas tegang dan monolog,belajar tidak
lagi kontekstual tetapi teoritis dan teks tual ,suasana belajar menjadi
membosankan ……………masih banyak mahasiswa ,apalagi anak-anak bila gurunya tidak
ada atau kuliahnya di batalkan oleh dosen karena berhalangan, langsung
mengatakan” horeee…….” Dengan gembiraannya……………………..
Sistem pendidikan yang salah dapat
mematikan insting belajar dan menghidupkan gairah belajar bagaikan “
menyalakan oabor “ bukan “mengisi
bejana” , kegairahan belajar adalah menciptakan belajar yang menyenangkan
,seperti halnya anak-anak yang sedang belajar tanpa beban,target dan ancaman.
Ternyata
menurut para ahli bahasa kata
sekolah berasal dari kata
Yunani “scholea” ,yang artinya
: saat saat santai yang menyenangkan
.
Orang Yunani kuno sangat paham bahwa
belajar efektif itu adalah pada saat saat santai dan menyenangkan.
Bagaimana
hubungannya dengan tulisan Baden Powell dalam bukunya BP’S OUT LOOK:
“ SCOUTING IS NOT SCIENCE TO BE SLOMNLY
STUDIED , NO. IT IS A JOLLY GAME IN THE OUT OF DOORS ……….” , a jolly game
bermakna permainan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan ,agar dapat
membina healt and happiness,handicraft,and helpfulness………. “
MENEMUKAN GAYA
BELAJAR
RITA
DUNN,seorang pelopor di bidang gaya
belajar,telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar
seseorang.
Variabel itu mencakup faktor-faktor
fisik,emosional,sosiologis dan lingkungan
Misalnya ………..ada gaya
belajar seseorang dengan cara
berkelompok,ada yang belajar baik dengan pencahayaan yang terang atau
sebaliknya ada yang menggunakan pencahayaan suram,atau bahkan ada sebagaian
orang akan bisa belajar dengan baik bila diiring alunan musik,dan sebagainya
…………………..
Menurut para peneliti gaya belajar seseorang :
Modalitas itu ada tiga yaitu VISUAL, AUDITORIAL , DAN KINESTETIK. (
VAK )
Orang visual , belajar melalui apa yang mereka lihat.
Orang Auditorial , belajar dari apa yang
mereka dengar
Orang Kinestetik , belajar lewat gerak daan
sentuhan.
Walaupun masing – masing orang belajar
menggunakan ketiga modalitas tersebut ,pada tahapan tertentu kebanyakan orang
lebih cenderung pada salah satu dari kegita modalitas tersebut.
|
|
|
|||
CIRI ORANG VISUAL 1)
|
CIRI
ORANG AUDITORIAL
|
CIRI
ORANG KINESTETIK
|
·
Rapi dan teratur
·
Berbicara dengan dengan cepat
·
Perencana dan pengatur jangka
panjang yang baik
·
Teliti terhadap detail
·
Mementingkan penampilan ,
dalam hal pakaian maupun presentasi
·
Mengingat apa yang di lihat ,
daripada yang didengar
·
Mengingat dengan asosiasi
visual
·
Biasanya tidak terganggu
dengan keributan
·
Mempunyai masalah untuk
mengingat instruksi verbal kecuali di tulis.
·
Pembaca cepat dan tekun
·
Lebih suka membaca daripada
di bacakan
·
Mencoret coret tanpa arti
selama berbicara di telpon dan dalam rapat
·
Lupa menyampaikan pesan
verbal kepada orang lain
·
Sering menjawab dengan kata
singkat “ya” / ”tidak”
·
Lebih suka berdemonstrasi
daripada berpidato
·
Lebih suka seni daripada
musik.
|
· Berbicara kepada diri sendiri saat kerja.
· Mudah terganggu oleh kebisingan
· Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
· Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada ,birama dan warna
suara
· Merasakan kesulitan untuk menulis,tetapi hebat dalam bercerita
· Berbicara dalam irama yang terpola
· Biasanya pembicara yang fasih
· Lebih suka musik daripada seni
· Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusiakan
daripada yang dilihat
· Suka berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.
· Mempunyai masalah dengan pekerjaan pekerjaan yang melibatkan
visualisasi.
· Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
· Lebih pandai mengeja dengan keras keras dari pada menuliskannya.
|
· Berbicara dengan perlahan
· Menanggapi perhatian fisik
· Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
· Berdiri dekat ketika ketika berbicara dengan orang
· Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
· Mempunyai perkembangan awal otot-otot yg besar
· Belajar melalui manipulasi dan praktek
· Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
· Memakai jari sebagai penunjuk ketika membaca.
· Banyak menggunklan isyarat tubuh
· Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
· Tidak dapat mengingat geografi,kecuali jika mereka memang telah
pernah berada ditempat itu.
· Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
· Kemungkinan tulisannya jelek
· Ingin melakukan segala sesuatu
· Menyukai permainan yang menyibukkan
|
1) . dikutip dari buku QUANTUM LEARNING,
halaman 116 - 120
BAGAIMANA MENGADAPTASI CARA BELAJAR
KREATIF
BAGI
PARA PEMBINA DAN PELATIH
Cara belajar kreatif ialah usaha sadar
seeorang untuk menerima informasi dari orang lain,mampu menganalisa isi informasi
sehingga membawa dampak kepada pemikiran yang aktif dan mampu bertindak sesuai
keinginan dan kemampuannya.
Faktor –faktor penunjang belajar kreatif
antara lain :
- sumber informasi harus jelas dan realistis
- menarik minat dan perhatian
- merangsang motivasi orang dewasa untuk mereaksi
- komunikasi timbal balik yang harmonis
- Visualisasi yang menarik dan menantang.
- kondisi dan situasi yang nyaman dan aman.
Dengan terpenuhinya faktor-faktor
tersebut,maka cara belajar kreatif dapat dilaksanakan dengan
- melihat,mendengar dan menghayati isi dan informasi
- meniru dan mencoba membuat tafsiran dan gambaran dari sumber pembelajaran.
- Menulis ,mengambarkan atau memperagakan isi informasi
- Menganalisa isi dan makna informasi yang diterima
- menggabungkan informasi yang diterima dengan pengalaman yang pernah diterima masa lalu
- mendiskusikan dengan anggota kelompok.
Bagi para pelatih melalui beberapa proses
cara belajar kreatif diatas , kemampuan
mengadaftasi latihan atau peragaan sesuai kebutuhan pembina sangat penting
artinya dan dapat dilakukan dengan cara :
- Menyajikan kasus sesuai dengan masalah orang dewasa
- Memecahkan masalah cara menyusun program latihan
- Menganalisa permainan yang disenangi oleh peserta didik
PRINSIP
– PRINSIP PEMBELAJARAN KREATIF
Pembelajaraan pada kursus-kursus pembina
atau pelatih di dalam Gerakan Pramuka
adalah
upaya menciptakan terjadi proses belajar mengajar dalam suatu pertemuan
interaktif sehingga terjadi proses prubahan tingkah laku pada para peserta dari
pembelajar pasif menjadi pembelajar
sejati ( lifelong leaners )
Adapun ciri-ciri dari pada pembelajar
sejati itu adalah :
- INQUIRER ( selalu ingin tahu dan bertanya )
- CRITICAL & CREATIF THINKERS ( berfikir kritis dan kreatif )
- KNOWLEDGEABLE ( berpengetahuan luas )
- EFFECTIVE COMMUNICATOR ( komunikator yang efektif )
- RISK TAKER ( Berani mengambil resiko )
Modus pembelajaran pada kursus-kursus Pramuka ,akan berhasil
diserap oleh peserta dengan cara :
Dalam setiap pembelajaran dan pelatihan di
setiap jajaran Pramuka harus memperhatikan kemampuan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap manusia .
Menurut
HOWARD GARDNER dari Universitas Harvard
dalam bukunya “ Frames of Mind “ bahwa manusia mempunyai kecerdasan majemuk
yaitu :
·
KECERDASAN GAMBAR RUANG -SPATIAL VISUAL
( S )
·
KECERDASAN BAHASA - LINGUISTIC ( L )
·
KECERDASAN DIRI -INTRA PERSONAL ( I )
·
KECERDASAN MUSIK - MUSICAL ( M )
·
KECERDASAN ALAM - NATURALIS ( N )
·
KECERDASAN GERAK - BODY KINESTETIC ( B )
·
KECERDASAN SOSIAL - INTER
PERSONAL ( I )
·
KECERDASAN ANGKA LOGIS - LOGICAL MATHEMATIC ( L )
·
KECERDASAN SPIRITUAL – ( S )
Selama ini kita beranggapan sesuai dengan teori Binet,bahwa manusia hanya memilki Kecerdasan
Intlektual ( IQ ) dan bila menurut tes
IQ nya tinggi maka seseorang dikatakaan pintar dan hebat,padahal banyak
orang yang Kecerdasan Emosional ( EQ )
nya menonjol juga di anggap hebat dan mempunyai segudaang prestasi.
Sebuah ilustrasi …………..
Mari kita perhatikan dan amati
masing-masing orang ini saat gurunya mengajar di depan kelas , apa yang mereka
lakukan …………………..
- Picasso sedang mencorat coret dan melukis dinding tembok kelas
- Maradona memegang bola dan terus menerus melihat kelapanagn
tidak sabar untuk segera main bola
- Iwan Fals sembunyi-sembunyi membawa gitar kedalam kelas dan
saat istirahat bernyanyi bersama teman-temannya.
- Lihat disitu …….. diujung kelas,soekarno sedang latihan pidato
walaupun tidak ada pelajaran teori berpidato,ia tetap berpidato didepan
teman-temannya sambil memberikan semangat agar mampu membebaskan diri dari
penjajah
- Nungki Kusumastuti sedang menari di dalam kelas disaat gurunya
berhalangan datang.
- Aa Gym sedang mengajarkan bagaimana menjaga kebersihan hati
kepada teman-teman di kelasnya.
Kiat-kiat pembelajaran
kreatif diantaranya :
- Ciptakan kondisi sebagai berikut :
1)
orkestrasikan lingkungan
2)
ciptakan sikap positif bagi
peserta dan pelatih
3)
tentukan sasaran yang ingin
dicapai
4)
pasangkan
poster/semboyan/kata-kata bijak di dinding.
b.
Presentasi yang benar :
1)
berikan gambaran yang
menyeluruh
2)
buatlah pemetaan pikiran dan
visualisasi
3)
gunakan semua gaya belajar ( VAK )
4)
berikan nuansa musik,karena
musik akan mengurangi stress ,meredakan ketegangan,meningkatkan energi,dan
memperbesar daya ingat bahkan musik dapat membuat orang menjadi lebih cerdas.
c.
Pikirkan
1)
ciptakan situasi berfikir
kreatif
2)
berfikir
kritis,konseptual,kontekstual,analitis dan reflektif
3)
lakukan problem solving dengan
cara kreatif
PENUTUP
Pada
prinsipnya belajar dan pembelajaran kreatif pada kursus pembina maupun pelatih
gerakan pramuka harus mampu menggunakan pendekatan andragogis dengan menggunakan metode yang tepat bagi
pembelajaran orang dewasa dan dengan demikian maka hasil dari pada Belajar dan
pembelajaran itu muaranya adalah :
·
membentuk pembina dan pelatih
menjadi manusia pembelajar sejati ( lifelong leaners)
·
Seluruh dimensi manusia akan
terlibat bila diterapkan metode belajar yang dapat menyajikan materi pelajaran
yang konkrit ,bermakna ,serta relevan dalam konteks kepelatihan.
·
Menciptakan suasana belajar
yang kondusif ( conducive learning community )
·
Memberikan pendidikan karakter
( moral ) secara eksplisit,dan sistimatis pada setiap kursus
·
Metode pembelajaran harus
memperhatikan keunikan masing-masing peserta dengan melibatkan 9 aspek
kecerdasan manusia.
Mataram,
Oktober 2008
DINAMIKA KELOMPOK
Dan discovery method
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka
adalah Gerakan Pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan manusia se utuhnya
dengan cara melaksanakan berbagai kegiatan khususnya di luar lingkungan sekolah
dan di luar lingkungan rumah tangga (out door ) dengan sasaran meningkatkan sembilan kecerdasan manusia yaitu
:
·
KECERDASAN GAMBAR RUANG -SPATIAL VISUAL ( S )
·
KECERDASAN BAHASA - LINGUISTIC ( L )
·
KECERDASAN DIRI -INTRA PERSONAL ( I )
·
KECERDASAN MUSIK - MUSICAL ( M )
·
KECERDASAN ALAM - NATURALIS ( N )
·
KECERDASAN GERAK - BODY KINESTETIC ( B )
·
KECERDASAN SOSIAL - INTER
PERSONAL ( I )
·
KECERDASAN ANGKA LOGIS - LOGICAL MATHEMATIC ( L )
·
KECERDASAN SPIRITUAL – ( S )
Kita maklumi
bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka di latih dan dituntut untuk bersosialisasi
dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat luas,maka peningkatan kecerdasan
sosial di dalam gerakan pramuka menjadi kegiatan prioritas .
Khusus untuk mencapai sasaran kecerdasan
sosial ,disetiap kegiatan perlu digunakan sebuah metode yang diberi nama
DISCOVERY METOD dan DINAMIKA KELOMPOK.
Discovery method adalah cara membuka diri
dis = membuka - covery = tutup diri ) agar para peserta dapat
saling mengenal dan memahami sifat,watak dari masing-masing peserta sehingga
dalam membangun hubungan dan bersosialisasi dapat dilakukan dengan penuh saling
pengertian .
Dinamika kelompok adalah suatu kegiatan yang menarik,suasana riang untuk
mencairkan suasana ( ice breeking ) dan
menantang setiap peserta untuk bergerak ( Dinamis ) sehingga dapat saling
mengenal / memahami sifat,watak
masing-masing individu dalam ( kelompok) sehingga terjadi suasana
persahabatan yang akrab .
PROSEDUR DAN PROSES DINAMIKA KELOMPOK
a.
Prosedur
Kegiatan
Dinamika kelompok merupakan suatu kegiatan yang menarik,menyenangkan dan mengandung
nilai-nilai educatif ( pendidikan ) .Untuk itu perlu ada prosedur tentang
langkah dan aturan permainan yang diinformasikan oleh pelatih secara jelas
,singkat dan dimengerti oleh semua peserta.
b.
Proses
Sebelum kegiatan
Dinamika kelompok dan Discovery metod dilaksanakan terlebih dahulu di berikan
penjelasan-penjelasan aturan dan tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan
oleh semua yang terlibat dalam permainan tersebut sesuai dengan proses yang
akan dilaksanakan dengan memperhatiakan semua peserta agar aktif,kreatif dan
inovatif .
Selama berproses
semua peserta dapat secara tidaak disadari akan berkenalan .
Langkah-langkah proses permainan
a.
Aturan umum :
Menyanyikan lagu-lagu riang yang
melibatkan seluiruh peserta
b.
Aturan khusus :
Pengelompokan peserta
dengan beberapa cara yang dinamis ,kreatif dan inovatif sehinga terbentuk
kelompok-kelompok dengan adanya instruksi / aba-aba
c.
Proses dalam kegiatan :
memberikan
tugas tugas kelompok ,untuk mengetahui citra diri ataupun citra kelompok dengan
beberapa kegaiatan dengan beberapa tahapan seperti : memperkenalkan diri ,
dengan cara menyebutkan nama diri atau menyebutkan nama teman disebelahnya ,
menjawab beberapa tes yang meliputi tes sekala sikaf ,atau melakukan beberapa
tehnik untuk mengungkap sifat dan watak masing-masing individu dengan jalan
menceritakan pengalaman pribadi dari masa kecil sampai dewasa ,peserta lain di
minta menuliskan sifat-sifat positif maupun negatif dari masing-masing anggota
kelompok ( tehnik membuka diri ) atau
membuat permainan dengan melibatkan semua kelompok berupa permainan kelompok
untuk mengukur sifat dan pembawaan lahir masing-masing individu yang dapat di
lihat secara inplisit maupun eksplisit selama permainan kelompok berlangsung.
d.
Mempresentasikan citra kelompok
:
Dapat
dilakukan dengan berbagai cara yang khas
dan unik sesuai dengan citra kelompoknya seperti ,berupa : yel kelompok ,lagu
kelompok,nama kelompok dan hal-hal lainnya yang khas dari kelompok tersebut.
CONTOH-CONTOH PERMAINAN DINAMIKA KELOMPOK
DAN DISCOVERY METOD
- Permainan “ AWAS TELOR KU “ ( Citra diri )
Seluruh peserta
secara keseluruhan ,diminta sambil berkeliling di dalam lingkaran besar
menyanyikan lagu-lagu gembira ,setelah menyelesaikan satu lagu peserta diminta
menghadap luar lingkaran dan dibagikan masing-masing peserta sebutir telur atau
apa saja yang sejenis dan serupa ,boleh benda lainnya seperti
,kelereng,batu,buah buahan dsbnya.
Kemudian berputar lagi ,setelah berdiam seluruh peserta di minta untuk
mengamati telor /benda itu dengan seksama dengan memperhatikan ciri khas dan
tanda-taanda lainnya. Kemudian peserta di minta bernyanyi kembali dengan
berkeliling di dalam lingkaran setelah berhenti, peserta di minta mengumpulkan telur tersebut dan pelatih
mengacak telur/benda itu dan peserta sambil bernyanyi berkeliling di bagikan
telur/benda secara acak, setelah berhenti ………… peserta di minta untuk mencari
benda /telurnya dengan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun dari teman-angota
kelompok yang lain.
Selama proses
ini berlangsung pelatih maupun peserta sendiri dapat mengamati sifat dan watak
dari teman kelompoknya.
- Permainan Menara Eifell. ( Citra kelompok )
Peserta di
bagikan sedotan limun untuk satu kelompok secukupnya,kemudian peserta di minta
untuk membuat bangunan menara dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan kreasi
kelompok , diukur waktunya dan selama berlangsungnya pembuatan menara pelatih
pendamping dapat mengamati performan ( prilaku ) setiap peserta seperti
keseriusan,kerjasama ,kepemimpinan,kreatifitas dan lainnya.
Setelah peserta
dapat menyelesaikan bangunan menaranya ,masing-masing kelompok mempresentasikan
hasilnya dengan memaparkan ulasan –ulasan filosofi bentuk menaranya dan makna apa yang dapat di
tangkap dari filosofi itu yang dapat dijadikan citra diri dan citra
kelompoknya.
- contoh-contoh tes skala sikaf terlampir
Penutup
Kegiatan
Dinamika kelompok maupun discovery metod banyak jenis dan permainannya , yang
penting bagaimana kreasi dsaan kreaatifitas pelatih untuk menggali potensi diri
agar tujuan discovery dan dinamika kelompok dapat memberikan mamfaat ,baik
untuk mencairkan kebekuan maupun untuk mengukur skala sikap masing-masing
peserta agar setelah selesai berproses dalam setiap kegiatan dan pelatihan di
dalam Gerakan Pramuka dapat mengubah
prilaku dan sikaf yang negatif kearah yang positif sehingga proses selama
pembelajaran maupun setelah selesai kegiatan dan pelatihan Pramuka ,para
peserta dapat menangkap makna-makna yang tersirat maupun yang tersurat dalam
kehidupan sehari-hari.
MEDIA
PELATIHAN
PENDAHULUAN
Dalam pembinaan
orang dewasa di dalam Gerakan Pramuka ,kita banyak sekali mengenal
bentuk-bentuk pelatihan, pelatihan orang dewasa harus didukung dengan media
yang memadai sesuai dengan kondisi dan situasi, efektipitas media / alat bantu
harus menjadi pertimbangan para pelatih
,jangan sampai alat bantu menjadi alat ganggu, lebih-lebih Gerakan Pramuka
mengadopsi model pelatihan / pembelajaran lebih banyak dilakukan di alam bebas
( out doors ) .
Bagi seorang
pelatih yang cerdas,arif dan kreatif tentunya ia mampu menggunakan media –
media yang ada di sekitarnya , tetapi jangan alergi dengan peralatan
tehnologi yang begitu pesat dengan ciri MULTI MEDIA seperti ,Internet,komputer
,LCCD , VCD,DVD dan lain sebagainya.
Bila anda tahu peserta
lebih banyak “ orang visual “
maka penggunaan material Visual , seperti
slide . LCCD,TV, Maka akan lebih
bermakna ketimbang menggunakan cara lainnya.
AUDIO VISUAL
AIDS [ indonesianya: Alat Bantu Pandang Dengar ] merupakan faktor pendukung proses belajar
menagajar untuk membantu memperjelas dan penangkapan pemahaman informasi.
Alat Bantu
Pandang Dengar yang sering digunakan oleh para pelatih Gerakan Pramuka yang
sesuai dengan kondisi dimana pelatihan dilaksanakan antara lain berupa :
·
Alat
peraga benda aslinya/tiruan atau miniaturnya.
·
Alat bantu visual seperti :
Chart,Flip Chart , Papan Flanel , Whaite bords,OHP tranvarancy ,
Slide,foto-foto.
·
Alat bantu audio ( Pendengaran
) antara lain : tape, radio dan sebagainya.
·
Alat bantu pandang dengar ( Multi
Media ) : Film,televisi,video tape,sound slaid, LCCD leftop. Dan sebagainya.
PERINSIP PENGGUNAAN AVA
1)
Daya simpan /ingatan dari
proses pembelajaran ,dari suatu penelitian atas penggunaan jenis-jenis alat
bantu ditemukan sebagai berikut :
PENGGUNAAN
ABP
|
SESUDAH
3 JAM
|
SESUDAH
3 HARI
|
Pendengaran
Penglihatan
Pendengaran & penglihatan
|
70 %
72 %
85 %
|
10 %
20 %
65 %
|
|
BERBICARA EFEKTIF
Pendahuluan
“ Comunication Skill “ atau ketrampilan berkomunikasi (berbicara
efektif) sangat diperlukan bagi setiap pembina maupun pelatih pembina pramuka ,
karena dengan demikian gagasan gagasan,visi misi dari gerakan Pramuka dapat di
sampaikan atau dengan kemampuan berkomunikasi kita dapat mempengaruhi orang
lain untuk berbuat kebajikan atau dalam bahasa agama “ TABLIG “ merupakan kata kerja bentukan
dari akar kata ballagha –yuballighu – tabliighan . artinya proses menyampaikan
sesuatu untuk mempengaruhi orang lain
melalui simbol-simbol yang berarti sehingga tumbuh perubahan sikap dalam bentuk
pengertian,partisifasi,atau tindakan yang diharapkan oleh komunikator.
Mereka yang memiliki
kecakapan berkomunikasi membaca suasana hati orang lain dan berbicara dengan
kerangka pengalaman dan rujukan serta tingkat kemampuan si pendengar atau komunikan
.
Perlu dimaklumi ,bahwa
sekian banyak orang yang cerdas dalam melaksanakan pekerjan
–pekerjaannya,tetapi mereka gagal dalam berbicara efektif ( berkomunikasi )
atau dalam membangun interpersonal skill baik secara pertikal maupun
horizontal.
Problem yang dihadapi dalam
kaitan berkomunikasi antar individu sering kali terkait dengan masalah
persepsi,yaitu kemampuan sesorang dalam menafsirkan dan menyimpulkan pesa-pesan
termasuk penilaian terhadap seseorang.
Untuk menghindari kemacetan
komunikasi ,maka seyogyanya pembicaraan diawali atau menggunakan appersepsi
dari titik pandang yang sama atau diawali dari daerah kepentingan yang sama
hindari “ overlapping of intrest “ dan secara perlahan berupaya untuk sampai
padaa pesan pesan ( massage yang ingin kita sampaikan sebagai seorang pembina
atau pelatih pembina Pramuka.
Prilaku dalam membangun
berbicara efektif adalah :
·
Mendengar untuk memahami
·
Berbicara untuk dipahami
·
Mengawali pembicaraan dari titik sudut pandang yang
sama.
Cara atau metode berbicara
efektif dapat bervariasi sesuai dengan kerangka berfikir dan pengalaman dari
lawan bicara kita,apakah dalam bentuk persuasif,paksaan pembicaraan satu arah
,atau pada proses pembicaraan dalam bentuk pelatihan ( pembelajaran ) .
Berbicara efektif pada
proses pembelajaran ,maka seharusnya pelatih memfungsikan dirinya sebagai
fasilitator,dinamisator dan motivator atau dengan kata lain “tidak menggurui “
HAL-HAL YANG DILAKUKAN DALAM
BERBICARA EFEKTIF :
a. Materi disajikan
dengan jalan :
1) Menggunakan
bahasa sederhana,mudah ditangkap maknanya.
2) Bahan/materi
dikuasai dengan baik
3) Menggunakan
intonasi yang tidak monoton,tidak tergesa-gesa.
4) Materi disajikan
dengan sistimatis sesuai alur berfikir (runtut)
5) Menggunakan Alat
pandang dengar
6) Penggunaan
istilah-istilah yang verbalis dibatasi dan dihindari.
7) Pembicaraan harus
obyektif ,teliti sesuai dengan data dan fakta. [“qaulan sadiida”]
8) Menggunakan penekanan pada sentuhan rasa [“qaulan layyinan”]
9) Memberikan kesan yang mendalam sehingga orang sulit ber argumentasi [“qaulan balighan “]
10) Berbicara dengan santun dan menunjukkan sikaf peduli yang tinggi terhadap
suatu masalah [“ qaulan karima “]
b. Persiapan
1) Sejak awal pahami
calon peserta /pendengarnya ( latar belakang pendidikannya,sosial
budaya,kondisi tempat dan jumlah pesertanya untuk alat bantu yang digunakan ).
2) Kuasai materi .
3) Gunakan
pendekaatan /metode yang sesuai dengan pendidikan orang dewasa
4) Menyiapkan alat
bantu panmdang dengar.
5) Menyusun “
rencana mengajar / silabi “
c. Pelaksanaan
Setelah persiapan matang
dilakukan ,proses pelaksanaan seharusnya :
1) Memiliki
kecakapan berkomunikasi untuk menciptakan susana kekeluargaan ,suasana
interaktif.
2) Tampil penuh rasa
percaya diri ( self conpidens ) ,didukung dengan penampilan fisik yang memadai.
3) Hindari hal-hal
yang kiranya mengalihkan perhatian selama proses belajar misalnya :
·
Sering mengucapkan “ eee,apa itu”, dan sebagainya
·
Terlalu sering mondar mandir , menggaruk , membetulkan celana, dan sebagainya.
4) Libatkan seluruh
peserta secara maksimal dalam proses pemecahan masalah ,beri mereka mengkritisi
pokok pembicaraan yang menjadi materi penyajian.
5) Usahakan tetap
pada pokok /alur materi agar tidak mengundang timbulnya masalah baru.dan materi
pokok di tinggalkan.
6) Taati alokasi
waktu,jangan molor dan bertele-tele.
Penutup
Berbicara efektif harus
dilandasi pada kemampuan pada sikap diri yang mempunyai sikap empati sebagai
salah satu bentuk Kecakapan Sosial dan kecakapan Linguistik yang
sangat penting bagi seorang Pembina dan Pelatih . Atau Kecakapan itu juga termasuk meliputi kemampuan diri untuk
memahami orang lain ,meng indra perasaan,dan memahami perspektif orang
lain,memberikan informasi yang jelas dan menunjukkan minat yang besar terhadap
kepentingan sertya kesulitan orang lain.
Dengan kemampuannya berbicara efektif ,pelatih atau pembina mampu
memberikan motivasi untuk mengembangkan peserta didik,para pembina atau orang
lain.
Seseorang yang dianggap sebagai pembicara efektif yang baik
berarti sewaktu-waktu mampu untuk menempatkan dirinya sebagai pendengar yang
baik , karena ia sadar bahwa mendengar adalah bagian dari kemampuan diri
untuk menahan dan sekaligus memberikan kesempatan dirinya untuk memahami orang
lain dan memperoleh data tanpa instrupsi.
Menurut penelitian di USA membuktikan bahwa :
55
% waktu kerja dipakai untuk mendengar
22
% digunakan untuk membaca /menulis
23
% untuk berbicara
Mereka yang kurang mendengarkan dan
untuk menaruh perhatian terhadap orang lain, menyebabkan orang lain enggan
untuk melanjutkan komunikasi.
Menurut David Coleman bahwa salah satu ciri seseorang memiliki
kecerdasan emosional adalah :
·
Mampu berkomunikasi,mengirim
pesan secara jelas dan meyakinkan.
·
Manajemen komplik , merundingkan
dan menyelesaikan pendapat.
·
Kepemimpinan,memberi
ilham dan menjadi pemandu
·
Katalisator : agen
perubahan,mengawali (pioner) dan memiliki tehnik motivasi.
·
Memiliki pengaruh ,menerapkan
taktik persuasi efektif.
Demikian kiranya bermamfaat untuk
kemajuan geraka Pramuka.
Daftar literatur :
- Ratna
Megawangi , Prof.DR, Pendidikan Karakter.
- Ratna
megawangi ,Prof,DR , Pendidikan Holistik
- KH.Toto
tasmara , Transcedental Intelligenc
- Bobbi
dePoter ,Quantum learning.
- Ir.Agus
Nggermanto,Quantum Quatient
- Bahan
serahan KPD ,Lemdikanas 2002.
PELATIH PEMBINA PRAMUKA
Di
susun oleh :
Lemdikada NTB
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
PEMBINA
DAN KETRAMPILAN KEPRAMUKAAN
( SCOUTING SKILL )
Iklim
globalisasi dengan segala dimensinya telah menantang seluruh aspek kehidupan
manusia untuk terus berpacu menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan
sebagai akibat derasnya informasi .
Tidak terlupakan ,Gerakan Pramuka dan tentunya para Pembina maupun
Pelatih Pembina Pramuka ditantang berkompetisi untuk menunjukkan kemampuan
organisasi ini dalam mengembangkan dirinya maupun organisatorisnya,disatu sisi
globalisasi dengan segala macam ciri-cirinya dan di barengi dengan terjadinya
krisis multi dimensi serta para remaja dan pemuda meninggalkan
kegiatan-kegiatan yang dianggap kurang menantang.
Mampukah para Pembina dan Pelatih Pembina Pramuka ,untuk mengantisifasi atau
menyesuaikan diri dengan gencarnya serangan globalisasi tersebut ?.
Mari kita merenung sejenak …………….
Bagaimana menjawab tantangan-tantangan tersebut ?,
Pembina, Pelatih Pembina Pramuka ,demikianlah predikat seseorang di
Lingkungan Gerakan Pramuka yang bertugas mengabdikan diri mendidik anak anak
dan remaja .
Kehadirannya sangat mulia ,ia membangun semangat dan motivasi serta
menjadi panutan tentunya.
Tugas membina tidaklah sederhana ,untuk itu mereka dituntut
mengembangkan potensi diri dan ketrampilan kepramukaannya secara holistik
dengan demikian ia harus mempunyai pengetahuan / ketrampilan yang global dan
komprehensif ,tetapi mampu untuk menerapkannya secara lokal dan setempat sesuai
kebutuhan peserta didik.
Untuk daya dukung dan
memenuhi tuntutan tugas sebagai seorang pembina Pramuka,maka ada beberapa potensi
diri daripada Pembina yang harus dikembangkan secara formal melalui
pelatihan maupun pengembangan secara mandiri yaitu :
|
|
||||
|
|
||||||
1. Potensi spiritual
: mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan mampu merefleksikan tentang
dirinya,mengetahui misinya dalam kehidupan ini sebagai bagian penting dari
sebuah sistem kehidupan,dan selalu bersikap ta’zim kepada seluruh ciptaan
Tuhan.
2. Potensi Emosi : mampu mengendalikan stres ,mengontrol
diri dari perbuatan negatif,percaya diri,berani mengambil resiko,empati.
3. Potensi sosial : belajar menyenangi pekerjaan,bekerja
dalam tim,pandai bergaul,kepedulian tentang masalah sosial ,bertanggung
jawab,menghormati orang lain,mengerti akan perbedayaan budaya dan kebiasaan
orang lain,mematuhi segala peraturan yang berlaku.
4. Potensi
kreatifitas : mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan produktif
(Senimusik,pikiran dan sebagainya ) serta mencari solusi tepat bagi berbagai
masalah.
5. Potensi fisik : perkembangan optimal aspek motorik
halus dan kasar serta menjaga staamina dan kesehatan.
6. Potensi akademik:
mampu berfikir logis,berbahasa,menulis dengan baik. Selain itu dapat
mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi
yang diketahui.
Selain potensi – potensi
yang dimilki diatas,maka ketrampilan pembina yang harus mampu dikembangkan
adalah :
1. Ketrampilan
mengenal alam
a. Kabut
·
Kabut tipis dan merata pertanda cuaca baik
·
Terang benderang dipgi hari pertanda buruk
·
Kabut di gunung-gunung pertanda akan turun hujan
disiang hari
·
Udara sejuk dan berembun di pagi hari pertanda akan
turun hujan disiang hari
b. Matahari
·
Matahari terbit berwarna kemerah-merahan dan
diliputi garis garis awan hitam pertanda akan turun hujan
·
Matahari terbit berwarna kemerahan yan terang
pertanda cuaca baik
·
Matahari terbit kemerahan dan dicampuri garis-garis
awan kekuning-kuningan pertanda akan hujan lebat
·
Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan
pertanda akan ada hujan
·
Warna merah pada saat matahari terbenam pertanda
akan terjadi angin yang cukup kencang.
c. Binatang
·
Semut akaan tetap berada dalam liangnya bila cuaca
akan buruk,tetapi akan keluar dari liangnya dan berjalan mondar-mandir bila
cuaca akan tetap baik.
·
Ayam akan tetap berjalan jalan dan membiarkan
dirinya kehujanan,menandakan bahwa hujan akan sebentar,tetapi kalau ayam
tersebut berteduh saat hujan turun pertanda bahwa hujan akan berlangsung lama.
·
Lalat, akan tetap hinggap ditembok apabila akan
turun hujan,apabila berterbangan kian kemari pertanda cuaca cerah.
·
Cacing pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir
di kebun pertanda akan turun hujan agak lama
d. Tanda tanda lain
jika cuaca akan buruk :
·
Kucing akan duduk dengan membelakangi api sambil
mengusap ngusap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulut.
·
Burung-burung akan membasahi bulunya dengan paruhnya
·
Burung-burung laut ,berterbangan menuju daratan.
2. Ketrampilan
Sosial
Adalah ketrampilan
ketrampilan yang muncul /timbul karena dorongankepedulian pembina terhadap
kebutuhan masyarakat,diantaranya :
a. ketrampilan P3K (
pertolongan pertama pada kecelakan )
meliputi : ketrampilan
tentang keeehatan lapangan,ketrampilan dapur
umum, ketrampilan tentang
evakuaasi,ketrampilan tentang SAR.
b. ketrampilan
tentang kesehatan masyarakat, dan menganl berbagai penyakit menular dan cara
pencegahannya .
c. ketrampilan
tentang pengamanan masyarakat meliputi : ketrampilan pengamanan TKP,pemadam
kebakaran,konservasi tanah dan air, cara membuat dan mencari air bersih
3. Ketrampilan di
bidang manajerial
Ketrampilan di bidang
manajerial adalah ketrampilan merencanakan dan mengelola kegiatan sehingga
mencapai kesuksesan.
Pramuka yang memiliki
ketrampilan manajerial , maka ia akan mampu :
a.memimpin satuan dan
memimpin keluarga
b.sistem perencanaan
,pemrograman,dan plekasanaan kegiatan
c.administrasi
d.human relation ( hablum
minannas )
e.menyusun mekanisme Supervisi , Pemantauan, Evaluasi
dan Laporan (SPEL)
4. Ketrampilan
Emosional
Ketrampilan emosional adalah
kemamopuan seorang pembina meminij kalbunya dan menata emosi ,sehingga menjadi
pramuka yang bercirikan :
a. cermat dalam
menghadapi masalah
b. mampu
mengendalikan stres
c. mengontrol diri dalam
menentukan sikap,
d. percaya diri,
e. berani mengambil
resiko,
f.
empati.
Penutup
Emas 24 karat,tidak akan menarik bahkan akan dianggap
besi kuning belaka dan tidak akan diangap mempunyai nilai lebih bila tidak
pernah digosok,begitu juga dengan Pembina atau pelatih kalau potensi dirinya
tidak pernah dikembangkan dan digosok dengan terus berusaha mengembangkan
dirinya.
Selamat mengembangkan
potensi diri.
Bahan serahan
KURSUS PELATIH PEMBINA PRAMUKA
TINGKAT DASAR
KWARTIR DAERAH GERAKAN
PRAMUKA
NUSA TENGGARA BARAT
Tanggal, 19 - 24 Maret 2008 Di
Narnada
LEMBAGA PENDIDIKAN KADER GERAKAN PRAMUKA
NUSA TENGGARA BARAT
Jln. Pemuda 63 A - Telp. 62041 - Mataram
Vegas Sands Casino | SG Casino
BalasHapusVegas Sands Casino is the premier gaming destination in Western New South Wales. We're proud to welcome you to 제왕 카지노 a world at play 카지노 in. Enjoy septcasino gaming, slots,