Selamat Datang di Blog SAKA BAHARI Gerakan Pramuka Cabang Sumbawa Pangkalan POS TNI AL Lab. Padi - Sumbawa NTB ...... Motto: "Bina Karya Bhaktiku"...."Jales Veva Jaya Mahe"

Kamis, 15 Desember 2011


LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 033/KN/78
TAHUN 1978
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
LOMBA TINGKAT REGU PRAMUKA PENGGALANG

BAB I
PENGERTIAN, TUJUAN, SASARAN DAN FUNGSI
LOMBA TINGKAT REGU PRAMUKA PENGGALANG

1.   PENGERTIAN
Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang, disingkat LT yang dimaksud dalam petunjuk penyelenggaraan ini adalah Pertemuan Regu-regu Pramuka Penggalang dari suatu satuan Pramuka atau dari berbagai satuan Pramuka dengan acara kegiatan kreatif, rekreatif dan edukatif dalam bentuk perlombaan.
Kegiatan yang berbentuk perlombaan itu dilaksanakan atas landasan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan dan digunakan untuk mengevaluasi serta meningkatkan kecakapan dan kemampuan para Pramuka Penggalang.

            2.   TUJUAN
Tujuan LT adalah untuk membina dan mengembangkan penghayatan kode kehormatan yang berupa Janji Trisatya dan Dasadarma Pramuka, serta memupuk persaudaraan dan persatuan dikalangan para Pramuka Penggalang.

 3.  SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai adalah agar setelah mengikuti LT para Pramuka     Penggalang :
a. mengikuti batas tingkatan prestasinya yang wajib dicapai sesuai dengan    tingkatannya;
b.      meningkatakan kemampuan mental, fisik dan pengetahuannya, serta semangatnya untuk maju terus pantang putus asa
c.   memperoleh tambahan pengalaman, ketrampilan dan sahabat serta kesan yang baik dan memuaskan;
d. meningkatkan disiplin pribadinya, rasa tanggung jawabnya, dan kesetiannya terhadap regunya, pasukannya, gugusdepannya, dan organisasi Gerakan Pramuka pada umumnya;
      e.       lebih memahami dan menghayati semangat kepramukaan beserta satya dan 

Senin, 12 Desember 2011

Krida-krida Saka Bahari


 KRIDA - KRIDA SAKA BAHARI
 1.  Krida Sumber Daya
 2. BahariKrida Jasa Bahari
 3.  Krida Wisata Bahari 
 4. Krida Reksa BaharI 
 Jumlah anggota Krida 5 s/d 10 Orang.
 - Dipimpin seorang Pimpinan Krida.
 - Pimpinan-pimpinan krida dapat mengangkat seorang Koordinator Krida.

KRIDA SUMBER DAYA BAHARI
KIASAN TANDA KRIDA :
1. Menara Tambang .
2. Ikan.
3. Pelestarian Alam.
4. Warna Dasar Bahari.
5. Jumlah TKK 6 buah.

KRIDA SUMBER DAYA BAHARI :
Merupakan kelompok yang kegiatannya pada segala bentuk explorasi alam di permukaan laut dan 
di dalam laut, baik flora dan faunanya maupun minralnya.



KRIDA JASA BAHARI
KIASAN TANDA KRIDA :
1. Roda Gigi / Gier  Mesin.
2. Kapal Laut.
3. Alat Derek.
4. Warna Dasar Bahari.
5. Jumlah TKK 9 buah.

KRIDA JASA BAHARI :
Merupakan kelompok yang kegiatannya pada segala bentuk pelayanan jasa mulai dari atas kapal laut hingga di Pelabuhan, untuk menunjang kelancaran pelayaran.

  KRIDA WISATA BAHARI

KIASAN TANDA KRIDA :
1. Kaca Mata Bawah Air.
2. Perahu Layar.
3. Dayung.
4. Pelampung Air.
5. Warna Dasar Bahari.
6. Jumlah TKK 8 buah.

KRIDA WISATA BAHARI :
Merupakan kelompok yang kegiatannya dipusatkan pada sektor wisata laut dan kegiatan olah raga air, baik bersifat hoby maupun prestasi.


KRIDA REKSA BAHARI
KIASAN TANDA KRIDA :
1. Tali Keliling.
2. Pelampung.
3. Garis-garis Ukuran.
4. Warna Dasar Bahari.
5. Jumlah TKK 7 buah.

KRIDA REKSA BAHARI :
Merupakan kelompok yang kegiatannya pada bentuk tehnik pelayaran, pengetahuan rambu laut dan jalur pelayaran serta keselamatan kapal dan penumpang.

Minggu, 11 Desember 2011


DEFINISI SAKA BAHARI
Adalah wadah bagi Generasi Muda untuk menyelenggarakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanam rasa cinta dan memiliki sikap hidup yang berorientasi terhadap laut dan perairan pedalaman.
Tempat meningkatkan Pengalaman, Pengembangan  Kecakapan, Keterampilan dan Kepemimpinan bagi Pramuka Penegak serta Pandega dibidang Kebaharian sesuai dengan bakat dan kebu-tuhan masyarakat Indonesia, sejalan dengan perkembangan Teknologi Kebaharian, memupuk jiwa kebaharian untuk mem-beri bekal kehidupan dan penghidupan kepada Anggota Saka Bahari agar dapat ikut serta dalam pembangunan Bangsa dan Negara.

" SAKA BAHARI JAYA"


Seorang Anggota Saka Bahari itu harus :
      Memiliki Pengetahuan, Pengalaman, Keterampilan dan Kecakapan yang menunjang karirnya.
     Peduli, Cinta terhadap Laut dan Perairan beserta isinya, sebagai wujud cinta terhadap tanah air Indonesia.
      Sikap dan pola pikir yang matang menyangkut Kebaharian.
      Menyelenggarakan Proyek tepat guna dan berdaya guna agar bermanfaat bagi masyarakat.
      Ikut serta terhadap pelestarian Lingkungan Hidup Bahari.

ANGGOTA SAKA BAHARA 
a.  Anggota Dewasa (Berusia 25 tahun ke atas)
     Yakni :Pimpinan, Pamong dan Instruktur
b.  Anggota Muda sebagai Peserta Didik :
  • Penggalang berusia 14 tahun (Tingkatan Rakit)
  • Penegak (Tingkatan Bantara)
  • Pandega.
  •   Pemuda berusia 14 s/d 25 tahun (Dalam 6 bln harus masuk Pramuka).



  • KEGIATAN DIKLATSAR ANGGOTA BARU 
  • SAKA BAHARI GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG SUMBAWA 25 Des 2010



Syarat Umum Anggota Saka Bahari
          1. Pramuka Penegak Bantara / Laksana / Pramuka  pandega
         2.   Pramuka Penggalang Terap Atau Calon Penegak.
          3.  Pemuda Yang Berusia 14 S/D 25 Tahun, Dalam 6 Bulan
            Wajib Menjadi Pramuka Disuatu Gugus Depan Pramuka.

SYARAT-SYARAT ANGGOTA SAKA BAHARI :
        a.    Telah mendaftar ke Saka Bahari.
        b.    Mendapat izin dari Orang Tua atau Wali dan Pembina
              Gugus Depan.
        c.    Telah dilantik menjadi Pramuka Penggalang Terap,
              Penegak, Pandega.
        d.    Usia 14 s/d 25 tahun.
        e.   Sehat jasmani dan rohani.
         f.   Berminat dan Bersedia untuk berperan aktif dalam 
             kegiatan Saka.


HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA PESERTA DIDIK
A. HAK ANGGOTA
               1.  Memperoleh Pendidikan dan Pengajaran.
               2.  Memperoleh Latihan dan Pengalaman, Keterampilan
             dan Kecakapan.
              3.  Menjadi Instruktur Muda di Gugus Depan.
          4. Menjadi Dewan Saka.
                                                                                                                          5.  Pindah ke Saka lain bila telah memiliki 3 TKK.

KEWAJIBAN ANGGOTA

a.      Mentaati AD dan ART.
b.     Menjaga nama baik Gerakan Pramuka dan Saka Bahari.
c.     Menjunjung Adat Ambalan yang berlaku.
d.     Rajin dan Tekun Latihan di Kegiatan Saka.
e.      Mengembangkan dan menerap-kan kecakapan serta keteram-pilan.
f.       Menjalankan tugas melatih di Gugus Depan.
g.     Membayar Iuran / Sumbangan dan mentaati peraturan Saka.

KEWAJIBAN PIMPINAN KRIDA 
1          1.    Memimpin Krida dalam Kegiatan di Saka.
2          2.    Melakukan upaya Koordinasi, Integrasi dan Singkronisasi pelaksanaan Kegiatan di Saka.
            3.   Selalu memberi Motivasi kepada Anggota Kridanya untuk meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan
                  Kecakapannya.
4          4.   Menjadi Mediator antara Anggota Krida dengan Dewan Saka.

KEWAJIBAN PAMONG SAKA

1           1. Memimpin dan mengelola Saka agar bergaya guna serta tepat guna dengan penuh tanggung jawab.
2          2. Bersama Pamong dan Instruktur menggerakkan Saka mencapai tujuan serta sasaran Saka Bahari dan Gerakan Pramuka.
3          3. Menjadi motor Penggerak, Pemikir, Perencana, Pengorganisasian, Pelaksana, Pengendalian dan Penilaian  Kegiatan
                saka
            4.  Menjaga “Citra Baik” Saka Bahari dan Pramuka di Masyarakat.
            5.  Memberikan laporan berkala kepada Pamong dan Pimpinan Saka untuk diteruskan.

  Anggota Saka Bahari
  Pembina Dewasa
1.                Mabi Saka Bahari
2.                Pimpinan Saka
3.                Pamong Saka
4.               Instruktur

 Peserta Didik
1.               Dewan Saka
2.               Anggota Saka

Sabtu, 10 Desember 2011

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 033/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN LOMBA TINGKAT REGU PRAMUKA PENGGALANG



KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 033/KN/78
TAHUN 1978
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN LOMBA TINGKAT REGU
PRAMUKA PENGGALANG

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka


MENIMBANG     :  1. bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka, maka diselenggarakan pendidikan kepramukaan yang berbentuk kegiatan-kegiatan yang menarik, sehat dan berguna bagi hidup, kehidupan anak, remaja dan pemuda untuk saat ini dan masa depan mereka;
  2.   bahwa segala bentuk kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan atas landasan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sasaran akhirnya adalah pembinaan dan pengembangan watak serta pembinaan bangsa;
  3.   bahwa prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sebagai landasan dasar pelaksanaan proses pendidikan kepramukaan, bersumber pada kehidupan kodrati anak/remaja/ pemuda sehari-hari;
 4.   bahwa “berlomba” merupakan sifat anak, remaja dan juga pemuda dalam kegiatannya sehari-hari dan dapat digunakan sebagai alat pendidikan dalam mencapai tujuan Gerakan Pramuka;
 5.   bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan Petunjuk Penyelenggaraan yang praktis, luwes dan yang dapat digunakan sebagai pegangan dan pedoman bagi Kwartir-Kwartir, Kortan-kortan, Gugusdepan-gugusdepan, para Pembina Pramuka dalam menyelenggarakan kegiatan “lomba” dalam Gerakan Pramuka.

MENGINGAT      : 1.  Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia No.12 Tahun 1971 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
   2.   Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.045/KN/74 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
  3.   Putusan Musyawarah Nasional No.04/MUNAS/74 Tahun 1974 Bab III;
  4.   Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/64 Tahun 1964;
  5.   Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.130/KN/76 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pertemuan Pramuka.

MENDENGAR    :   1.  Saran komisi TEKPRAM.
   2.  Saran Staf DITTEKPRAM.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN  :
Pertama         :        Petunjuk Penyelenggaraan Perlombaan Regu Penggalang sebagai mana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.06/KN/64 Tahun 1964 tidak berlaku lagi.
Kedua            :       Menetapkan Petunjuk Penyelenggaraan Lomba Tingkat Pramuka Penggalang, beserta penjelasannya, sebagai pegangan dan pedoman pelaksanaan Lomba Tingkat Pramuka Penggalang, disingkat LT seperti terlampir pada surat Keputusan ini.
Ketiga             :      Menginstruksikan kepada Kwartir-kwartir, Kortan-kortan, Gugusdepan-gugusdepan, dan Pembina-pembina Pramuka untuk melaksanakan Lomba Tingkat Pramuka Penggalang menurut Surat Keputusan ini dan dikembangkan sesuai dengan keperluan, kepentingan, situasi dan kondisi setempat.
Keempat        :       Dalam mengembangkan isi Petunjuk Penyelenggaraan LT ini supaya selalu diperhatikan bahwa pengembangan itu tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
                              Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat Keputusan ini akan dirubah dan disesuaikan seperlunya.
                              Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

                              Ditetapkan di      :           Jakarta.
                              Pada tanggal      :           15 April 1978.
                                                                   KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
                                                                                                  PJ. KETUA.




                                                                                LETJEN. TNI (Purn) MASHUDI.




KURSUS PELATIH PEMBINA PRAMUKA TINGKAT DASAR KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA NUSA TENGGARA BARAT



PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
BERBASIS KARAKTER

MELALUI KEPRAMUKAN





  
OLEH :

HAJI RIDWAN,MS
Sekertaris lemdikada NTB




Materi ini disampaikan pada :
KURSUS PELATIH PEMBINA PRAMUKA (KPD)
TINGKAT KWARDA NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2008   



PENDAHULUAN

A.          ABSTRAK



Sistem Pendidikan kita sekarang ini sedang di soroti,
menjadi kambing hitam kehancuran bangsa dan negara ,
dicap menjadi negara terkorup di Asia ,
orang luar apakah berdasarkan ketidak senangan atau murni hasil penelitian ,
 HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
 kualitas SDM Indonesia ditempatkan pada negara bangsa yang “ tidak terhormat “
Sistem pendidikan kita dianggap gagal menciptakan manusia yang bijak ( berkarakter ) adalah disebabkan  salah satunya menurut para ahli ,karena sistem pendidikan kita
 hanya menitik beratkan pada  aspek  Kognitif saja.

…………….  saya teringat pada seorang teman , Ia  merasa bangga sekali kalau anaknya juara /  pintar pada bidang study matematika, dan  merasa kecewa kalau anaknya hanya pintar /juara membaca puisi atau juara berpidato atau juara dalam kegiatan Kepramukaan ……………….
                          
            Sesuai dengan UU Sisdiknas No.20 tahuin 2003 tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL ( SISDIKNAS ) pasal 3 berbunyi : “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermamfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa,berakhlaq mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 

    Untuk mewujudkan harapan  tersebut ,maka seharusnya kita bersyukur masih ada pendidikan di luar sekolah dan rumah tangga yaitu Gerakan Pramuka yang konsisten bergerak dalam bidang pendidikan yang berbasis watak / karakter ( building character ) untuk membentuk manusia     Good and Smart     dengan menerapkan metode latihan yang menyenangkan         ( Joyful ), bermain sambil belajar ,berkegiatan dialam bebs ( out door ) yang menantang bagi peserta didik………. disini senang,disana senang,dimana – mana hatiku  senang …………

GERAKAN PRAMUKA mengambil peran dan fungsi untuk melengkapi pendidikan formal disekolah yang hanya membekali kemampuan akademis , dengan kegiatan Kepramukaannya berupaya membekali peserta didik dengan PENDIDIKAN LIFE SKILL (kecakapan hidup) .

PENDIDIKAN LIFE SKILL ,bukan bermakna sempit pada hanya sebatas mengembangkan kemampuan ketrampilan Vokasional saja ,tetapi lebih luas pada penekanan mengembangkan kemampuan dasar peserta didik agar berani,mau dan mampu menghadapi berbagai permasalahan kehidupan tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif dapat menemukan solusi serta mampu mengatasi permasalahan  –   permasalahan hidup dengan senang ( Joyful ) .


            Bobbi DeePorter , penulis BUKU QUANTUM TEACHING dan QUANTUM LEARNING di Amerika Serikat ( USA ) Tahun 1982 telah mempraktekkan sistem pendidikan  dengan label pendidikan SUPER CAMP, dimana suasana proses  belajar mengajar dilakukan  di alam bebas sambil berkemah , misalkan pelajaran biologi atau lainnya dilakukan sambil mengadakan pengamatan dalam suasana belajar kontekstual ( sesuai dengan konteksnya ) dalam suasana yang menyenangkan tanpa ada tekanan ,ternayata secara akademis hasilnya , dramatis dan lebih berkwalitas  daripada  belajar di dalam ruang kelas.
Kurikulum dan pendekatan pembelajaran di SUPERCAMP adalah kombinasi dari suatu sistem belajar yang menyenangkan , atau SISTEM GAME’S ( permainan yang mengandung pendidikan)  bukan PLAY  ( hanya bermain ) dan diberikan tantangan tantangan dalam belajar  seperti pelajaran tali menali yang digunakan oleh para siswa untuk memanjat pohon-pohon tinggi ,berjalan diatas titian tali yng di pasang setinggi 40 kaki. ……………………  sama dengan kegiatan kepramukaan yang kita lakukan.
Sebuah peradaban akan hancur sampai pada titik kulminasi yang sangat menyedihkan , bila terjadi demoralisasi pada masyarakat,  krisis moral terjadi ,kerisis kepemimpinan dari level bawah sampai para petinggi negeri ini , rakyat sudah tidak percaya lagi pada pemimpinnya  ,  murid-murid sudah tidak hormat lagi pada oraangtua dan gurunya……….. na’uzubillahiminzaaliq…………
Banyak para pakar berpendapat bahwa , moral ( karakter ) adalah hal yang paling mendasar harus di bangun ( Character Building ) terlebih dahulu agar masyarakat terbangun menjadi masyarakat madani , nilai – nilai moral yang ditanamkan akan membentuk karakter ( akhlaq mulia )
Manusia di lahirkan sesuai dengan FITRAHnya (potensi) kebaikan , tetapi mengapa banyak orang – orang tua  yang berbuat kriminal   , korup ?, mengapa remaja –  remaja kita banyak yang terlibat dengan tawuran  , Narkoba dan sebagainya  ? . FITRAH tersebut “ dikotori “ oleh lingkungannya  , seperti di ungkapkan dalam sebuah hadits Qudsi :

“ Sesungguhnya aku telah menciptakan hamba-hambaku dalam keadaan lurus,suci,dan bersih.Kemudian datanglah setan-setan yang menggelincirkan mereka dan menyesatkannya dari kebenaran Agama mereka”.

Pendidikan Karakter yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka berbeda dengan pendidikan / pelajaran moral yang terfokus pada kognitif saja ,karakter erat hubungannya  dengan habit               ( kebiasaan ) harus di manifestasikan dalam tingkah laku sehari-hari , melalui latihan-latihan rutin  , karakter ibarat otot yang harus di latih agar menjadi kokoh , di harapkan karakter peserta didik dapat terbentuk melalui pembiasaan pembiasaan selama proses latihan yang akhirnya menjadi kebiasaan ( habit farming ).
“………………………..Dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging,apabila segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh badan itu dan apabila segumpal daging itu rusak,maka rusaklah seluruh badan itu.Segumpal  daging itu adalah HATI ……………….. “
(  AL – HADITS ).
Peranan kebersihan hati  sebagai pondasi  prasarana sosial dan kultural untuk menopang sebuah sistem kemasyarakatan sebuah Negara Madani menjadi sesuatu kebutuhan yang diutamakan,
Jagalah  hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya ilahi
 Bila hati kian bersih pikiranpun akan jernih
Semangat hidupkan gigih prestasi mudah dirai
Namun bila hati keruh batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh dengan Allah kian jauh

Rasulullah membangun pondasi Islam dengan karakter ( AKHLAQUL KARIMAH )  sebagaimana Haditsnya berbunyi : “ DAN TIDAKLAH  AKU DIUTUS OLEH ALLAH KECUALI UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAQ  MANUSIA“

Bukankah inti ajaran agama adalah untuk membentuk akhlaq manusia ? .Pembentukan akhlaq manusia sering terlupakan dalam wacana perbincangan civil society,karena selama ini yang kita lihat sering sekali diabaikan bagaimana membangun manusia dan dan dalam membangun manusia itu yang lebih penting dan diutamakan adalah bagaimana membangun sistemnya. 
Periode Madinah ,Nabi berhasil membangun masyarakatnya karena sudah diprakondisikan sebelum berhijrah masyarakatnya dipersiapkaan dahulu agar berakhlaq , generasi mudanya di didik baik dalam bidang TECHNICAL SKILL seperti , berkuda,memanah,berenang dan ketrampilan lainnya. Dan tidak lupa pula di didik dalam bidang MANAJERIAL SKILL  seperti memberikan kesempatan kepada generasi muda diangkatnya sebagai sekertaris pribadi , bertugas mencatat wahyu dan lain sebagainya.

B.                 TUJUAN PENDIDIKAN LIFE SKILL ( KECAKAPAN HIDUP )

  1. Gerakan Pramuka sebagai  Gerakan Pendidikan  nonformal dapat melaksanakan kegiatan pelatihan yang fleksibel dan memamfaatkan potensi sumberdaya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas .
  2. Meningkatkan kwalitas latihan baik materi maupun pendekatan /metode latihan agar peserta didik lebih siap menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar.
  3. Pendidikan kecakapan hidup di dalam gerakan Pramuka harus sejalan dengan fungsi Pendidikan sesuai fitrah manusia,yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa mendatang.

C.                 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL ) melalui Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :

1.      KECAKAPAN UMUM ( GENERAL LIFE SKIIL )  meliputi :
1.1.    Kesadaran diri : sadar sebagai makhluq tuhan ,sadar akan potensi sebagai diri,sadar sebagai makhluq sosial,sadar sebagai makhluq lingkungan  .
1.2.    Kecakapan berfikir : Kecakapan menggali informasi ,mengolah informasi,menyelesaikan masalah secara kreatif dan arif,mengambil keputusan secara cepat dan tepat .
1.3.    Kecakapan sosial : Kecakapan berkomunikasi ( lisan dan tulisan ) , kecakapan bekerjasama.

2.      KECAKAPAN KHUSUS ( SPECIFIC LIFE SKILL )
Kecakapan spesifik yang diperlukan oleh peserta didik Gerakan Pramuka sbb :
·         SIAGA,PENGALANG dapat dikembangkan  sesuai dengan bakat dan minta peserta didik sesuai dengan SKK yang disyaratkan .

Sebuah ilustrasi …………………….
latihan tali menali tidak hanya diperuntukkan agar anak mampu tali menali semata-mata ,tetapi ketrampilan tali menali dapat dimamfaatkan dalam menghadapi tantangan hidup dimasa yang akan datang, untuk anak-anak Siaga kemampuan tali menalinya dapat dikembangkan untuk membuat tali pot gantung , misalnya, hasilnya dipajang di sekolah atau dirumah,ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri ( nilai karakter )

·         Kegiatan kegiatan kepramukaan untuk golongan Siaga dan penggalang dapat dikembangkan sebagaimana ilustrasi diatas sebagai bagian dari pengembangan kecakapan Pra –vokasional.

·         PENEGAK PANDEGA ,dapat dikembangkan kecakapan spesifik yang diperlukan tergantung pada profesi atau tugas pekerjaan sehari-hari yang terdiri dari kecakapan vokasional  melalui kegiatan KESAKAAN. Kegiataan saka ini harus dikembangkan semaksimal mungkin .


PENGEMBANGAN GENERAL LIFE SKILL BERBASIS KARAKTER
UNTUK PESERTA DIDIK

KECAKAPAN UMUM


SIAGA /PENGGALANG/PENEGAK

1.Kesadaran diri
1.1.  sadar siapa aku



1.2.  sadar akan potensi diri

2.Kecakapan berfikir rasional
    2.1.kecakapan menggali informasi.


    2.2.kecakapan mengolah informasi


  2.3.kecakapan mengambil keputusan


3.Kecakapan sosial
     3.1.kecakapan komunikasi dg empati




      3.2.kecakapan bekerjasama

4.Kecakapan pra-vokasional
     4.1.koordinasi mata,  tangan


  



 4.2.ketrampilan gerak kasar




     4.3.ketrampilan gerak halus



5.Kecakapan vokasional
    5.1. karya produktif dan profit



Bernyanyi dan bermain yang dapat mengembangkan karakter a.l : cinta kebenaran,tanggung jawab,disiplin dan saling menghargai dan kegiatan cinta lingkungan.

Permainan /kegiatan yang menjurus kepada menumbuhkan kemandirian , kepercayaan diri.


Kegiatan/ permainan yang dapat menggugah peserta didik agar mampu menggali informasi sebanyak banyaknya sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada.

Kegiatan/ permainan yang dapat menggugah peserta didik agar mampu mengolah informasi sebanyak banyaknya sesuai dengan lingkungan dimana mereka berada.
 
Kegiatan permainan yang bermuatan problem solving,study kasus daan di berikan tanggung jawab sebagai pemimpin satuan secara bergantian.


Kegiatan atau permainan dan bernyanyi yang mengarah kepada pngembangan kemampuan menuangkan pikiran/gagasaan baik melalui gambar/tulisan ,belajar mendengarkan orang lain lewat diskusi kelompok atau penugasan kelompok.

Dapat di kembangkan melalui latihan berkemah,wide game dsb.

Khusus Siaga dan Penggalang :Permainan / kegiatan keseimbangan , melempar,meniti,menagkap bola,menggambar dan menulis, hasil karya sederhana sesuai dengan SKU dan SKK



Khusus Siaga dan Penggalang : Dapat dikembangkan melalui Permainan /kegiatan  baris berbaris menggunakan tongkat,halang rintang haiking dan ketrampilan membuat menara ,smaphore morse dan lain sebagainya.

Khusus Siaga dan Penggalang : Permainan /kegiatan keseimbangan , membaca puisi,menggambar dan menulis dan sebaginya.


Khusus Penegak Pandega :
Dapat dikembangkan melalui kegiatan yang bersifat produktif dan profit yang dapat menunjang profesi peserta didik melalui kegiatan kegiatan ketrampilan baik melalui kegiatan KESAKAAN atau pun ketrampilan yang bersifat individu seperti, menjkahit,pertukangan kaayu dan mebel , membuat gantungan kunci dari resin (fiber glass ) dan banyak lagi contoh lainnya


 PRINSIP PENDIDIKAN LIFE SKILL BERBASIS KARAKTER

Komponen Muatan karakter.
Nilai nilai karakter yang perlu di tanamkan kepada anak anak adalah nilai-nilai universal , dan nilai universal ini harus dapat menjkadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat  walaupun berbeda latar belakang budaya,suku dan agama . 
Menurut Indonesia Heritage Fondation ( IHF ), nilai nilai karakter yang selayaknya diajarkan kepada anak-anak adalah sembilan ( 9 ) pilar karakter . Coba dibanding di bandingkan dengan Dasa darma Pramuka yaang juga merupakan 10 Karaakter ( darma ) yang harus dipedomani oleh setiap anggota gerakan Pramuka.


9 PILAR KARAKTER


10 DARMA PRAMUKA

1.       CINTA TUHAN DAN KEBENARAN
2.       TANGGUNG JAWAB
3.       AMANAH
4.       HORMAT DAN SANTUN
5.       KASIH SAYANG, KEPEDULIAN, KERJA SAMA
6.       PERCAYADIRI,KREATIF,PANTANG MENYERAH
7.       KEADILAN DAN KEPEMIMPINAN
8.       BAIK DAAN RENDAH HATI
9.       TOLERANSI DAN CINTAI DAMAI



1.       TAQWA KEPADA TUHAN YME.
2.       CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA
3.       PATRIOT YG SOPAN DAN KESTARIA
4.       PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH
5.       RELA MENOLONG DAN TABAH
6.       DISIPLIN BERANI DAN SETIA
7.       HEMAT CERMAT DAN BERSAHAJA
8.       DISIPLIN BERANI DAN SETIA
9.       BERTANGGUNGJAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA
10.    SUCI DALAM PIKIRAN,PERKATAAN DAN PERBUATAN




  STRATEGI PELAKSANAAN PENDIDIKAN LIFE SKILL
 MELALUI KEPRAMUKAAN

  1. Reorientasi materi latihan
Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan Pramuka untuk peserta didik harus diarahkan secara terus menerus sesuai dengan inspirasi peserta didik,aspirasi masyarakat dan menggali  kebutuhan masyarakat ,dengan demikian maka perlu di perhatikan :
    • bahan latihan harus berkaitan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari
    • metode latihan dan pendekatan yang demikian kaya di dalam Gerakan Pramuka perlu dikembangkan dan digunakan secara variatif.

  1. Pengembangan budaya karakter/watak
Gerakan Pramuka sebagai gerakan Pendidikan watak ,yang menanamkan nilai-nilai watak kepada peserta didik ,bukan hanya pelajaran moral yang diberikan tetapi latihan-latihan yang di berikan harus ada muatan nilai-nilai akhlaqul Karimah  yang dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari- hari sebagaai buah pembiasaan ( habit ) ,seperti latihan kedisiplinan daalam upacara,dalam berbagai kegiatan dapat diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari.   Disini peranan keteladanan dari para pembina sangat menentukan pengembangan budaya karakter tersebut dalam kehidupan se hari- hari.

  1. Hubungan sinergis dengan Masyarakat lingkungan sekitar
Sesuai dengan perkembangannya perkembangannya Gerakan Pramuka telah mampu menjalin hubungan sinergis dengan Masyarakat , baik dalam suasana revolusi maupun reformasi,dan padaa era otonomi para pengurus Kwartir ,para pelatih  pembina ,para pembina maupun peserta didik harus dapat mengambil peran dan kebijakan dalam pembangunan bangsa dan negara sesuai dengan klemampuan dan tempat masing-masing.


PENUTUP
Demikian  secara garis besar materi PENDIDIKAN LIFE SKILL melalui Kepramukaan kami sajikan ,mengingat materi ini baru dalam pelatihan KPD,maka menjadi kewajiban para pelatih untuk terus mengupayakan dan menyempurnakan materi ini.

Mataram, September 2005 .



Daftar literatur :
  1. Ratna Megawangi , Prof.DR, Pendidikan Karakter.
  2. Ratna megawangi ,Prof,DR , Pendidikan Holistik
  3. Anita lie dan Sarah Prasasti,M.Hum ,101 cara membina kemandirian Anak.
  4. Anita lie dan sarah Prasasti,M.Hum , 101 cara menumbuhkan kecerdasan Anak.
  5. KH.Toto tasmara , Transcedental Intelligence.
  6. Hernowo,Bu Slim dan Pak Bil
  7. Bobbi dePoter ,Quantum learning.
  8. Ir.Agus Nggermanto,Quantum Quatient
  9. DR.Ir.Melly Latifah dan Dr.Ir.Dwi Hastuti ,Model Pembelajaran Kecakapan hidup di SD dan TK
  10. AD dan ART gerakan Pramuka
  11. Undang-undang Sisdiknas tahun 2002.
  12. dll.

 

 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KREATIF



PENDAHULUAN

            Seorang bayi yang baru lahir begitu lemah ,tidak dapat berbuat apa-apa tanpa bantuan orang dewasa ,tetapi mengapa ia cepat sekali belajar bahasa dan mengenal lingkungannya walaupun kita tidak pernah menginstruksikannya secara langsung.

………………Anak yang baru berusia dua tahun sudah begitu kritis bertanya dengan bahasanya sendiri; apa ini ? , apa itu ? ………………..

Setiap manusia di anugerahkan hidayah untuk belajar . Menurut PETER KLINE,Manusia sejak lahir dianugerahkan 2 insting ,yaitu insting untuk menyedot Air Susu Ibu ( sucking Instinct ) dan insting belajar.
BELAJAR adalah sebuah proses alami sehingga segala sesuatu yang ada di depan matanya begitu menarik dan menggairahkan . Ia bealajar dengan cara bereksplorasi yaang melibatkan seluruh aspek inderanya;mencium ,meraba,mencicipi,merasakan,berbicara,merangkak dan mendengar .

Setiap saat dalam keberadaannya selalu dalam keadaan gembira ,tanpa ada tekanan dan paksaan,secara alamiah anak-anak adalah pembelajar sejati ( lifelong leaners ).Sayangnya insting  belajar ini ternyata dapat padam oleh sebuah sistem pendidikan yang salah.

Coba renungkan  sejenak ……………………………………… kalau kita melihat umumnya suasana belajar di Indonesia ,para siswa dipaksa untuk duduk diam mendengarkan guru ,mencatat,tanpa dialog interaktif antara guru dengan murid ,apalagi multidialog, para siswa disuruh hanya menghafal mata pelajaran yang abstrak ,pada sistem seperti  ini para siswa hanya menjadi obyek yang fasif yang harus menelan seluruh apa isi pelajaran yang disampaikan ( seperti mengisi bejana) .Para guru dibebani target pencapaian kurikulum ,akibatnya suasana kelas tegang dan monolog,belajar tidak lagi kontekstual tetapi teoritis dan teks tual ,suasana belajar menjadi membosankan ……………masih banyak mahasiswa ,apalagi anak-anak bila gurunya tidak ada atau kuliahnya di batalkan oleh dosen karena berhalangan, langsung mengatakan” horeee…….” Dengan gembiraannya……………………..

Sistem pendidikan yang salah dapat mematikan insting belajar dan menghidupkan gairah belajar bagaikan “ menyalakan oabor “ bukan  “mengisi bejana” , kegairahan belajar adalah menciptakan belajar yang menyenangkan ,seperti halnya anak-anak yang sedang belajar tanpa beban,target dan ancaman.

            Ternyata menurut para ahli bahasa kata  sekolah  berasal dari kata Yunani    “scholea” ,yang artinya :  saat saat santai yang menyenangkan .
Orang Yunani kuno sangat paham bahwa belajar efektif itu adalah pada saat saat santai dan menyenangkan.

Bagaimana hubungannya dengan tulisan Baden Powell dalam bukunya BP’S OUT LOOK:

 “ SCOUTING IS NOT SCIENCE TO BE SLOMNLY STUDIED , NO. IT IS A JOLLY GAME IN THE OUT OF DOORS ……….” , a jolly game bermakna permainan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan ,agar dapat membina healt and happiness,handicraft,and helpfulness………. “


MENEMUKAN GAYA BELAJAR

            Gaya belajar adalah adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam tugas dan pekerjaan dan situasi-situasi lainnya .

RITA DUNN,seorang pelopor di bidang gaya belajar,telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar seseorang.
Variabel itu mencakup faktor-faktor fisik,emosional,sosiologis dan lingkungan

Misalnya  ………..ada gaya belajar seseorang  dengan cara berkelompok,ada yang belajar baik dengan pencahayaan yang terang atau sebaliknya ada yang menggunakan pencahayaan suram,atau bahkan ada sebagaian orang akan bisa belajar dengan baik bila diiring alunan musik,dan sebagainya …………………..


Menurut para peneliti  gaya belajar seseorang  :

 Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Pada awal pengalaman belajar,salah satu diantara langkah langkah pertama kita adalah mengenali  MODALITAS  seseorang .
Modalitas itu ada tiga  yaitu VISUAL, AUDITORIAL , DAN KINESTETIK. ( VAK )

Orang visual  , belajar melalui apa yang mereka lihat.
Orang Auditorial , belajar dari apa yang mereka dengar
Orang Kinestetik , belajar lewat gerak daan sentuhan.


Walaupun masing – masing orang belajar menggunakan ketiga modalitas tersebut ,pada tahapan tertentu kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu dari kegita modalitas tersebut.




VISUAL

Belajar dengan cara melihat

 






AUDITORIAL

Belajar dengan cara mendengar

 




KINESTETIK

Belajar dengan cara Bergerak,bekerja dan menyentuh

 









CIRI  ORANG VISUAL  1)


CIRI ORANG AUDITORIAL 


CIRI ORANG KINESTETIK


·         Rapi dan teratur
·         Berbicara dengan dengan cepat
·         Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
·         Teliti terhadap detail
·         Mementingkan penampilan , dalam hal pakaian maupun presentasi
·         Mengingat apa yang di lihat , daripada yang didengar
·         Mengingat dengan asosiasi visual
·         Biasanya tidak terganggu dengan keributan
·         Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali di tulis.
·         Pembaca cepat dan tekun
·         Lebih suka membaca daripada di bacakan
·         Mencoret coret tanpa arti selama berbicara di telpon dan dalam rapat
·         Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
·         Sering menjawab dengan kata singkat “ya” / ”tidak”
·         Lebih suka berdemonstrasi daripada berpidato
·         Lebih suka seni daripada musik.





·   Berbicara kepada diri sendiri saat kerja.
·   Mudah terganggu oleh kebisingan
·   Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
·   Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada ,birama dan warna suara
·   Merasakan kesulitan untuk menulis,tetapi hebat dalam bercerita
·   Berbicara dalam irama yang terpola
·   Biasanya pembicara yang fasih
·   Lebih suka musik daripada seni
·   Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusiakan daripada yang dilihat
·   Suka berbicara dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar.
·   Mempunyai masalah dengan pekerjaan pekerjaan yang melibatkan visualisasi.
·   Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
·   Lebih pandai mengeja dengan keras keras dari pada menuliskannya.

· Berbicara dengan perlahan
· Menanggapi perhatian fisik
· Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka 
· Berdiri dekat ketika ketika berbicara dengan orang
· Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
· Mempunyai perkembangan awal otot-otot yg besar
· Belajar melalui manipulasi dan praktek
· Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
· Memakai jari sebagai penunjuk ketika membaca.
· Banyak menggunklan isyarat tubuh
· Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
· Tidak dapat mengingat geografi,kecuali jika mereka memang telah pernah berada ditempat itu.
· Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
· Kemungkinan tulisannya jelek
· Ingin melakukan segala sesuatu
· Menyukai permainan yang menyibukkan


1) . dikutip dari buku QUANTUM LEARNING, halaman  116 - 120


BAGAIMANA    MENGADAPTASI  CARA BELAJAR  KREATIF
BAGI PARA PEMBINA DAN PELATIH

Cara belajar kreatif ialah usaha sadar seeorang untuk menerima informasi dari orang lain,mampu menganalisa isi informasi sehingga membawa dampak kepada pemikiran yang aktif dan mampu bertindak sesuai keinginan dan kemampuannya.

Faktor –faktor penunjang belajar kreatif antara lain  :

  1. sumber informasi harus jelas dan realistis
  2. menarik minat dan perhatian
  3. merangsang motivasi orang dewasa untuk mereaksi
  4. komunikasi timbal balik yang harmonis
  5. Visualisasi yang menarik dan menantang.
  6. kondisi dan situasi yang nyaman dan aman.

Dengan terpenuhinya faktor-faktor tersebut,maka cara belajar kreatif dapat dilaksanakan dengan
  1. melihat,mendengar dan menghayati isi dan informasi
  2. meniru dan mencoba membuat tafsiran dan gambaran  dari sumber pembelajaran.
  3. Menulis ,mengambarkan atau memperagakan isi informasi
  4. Menganalisa isi dan makna informasi yang diterima
  5. menggabungkan informasi yang diterima dengan pengalaman yang pernah diterima masa lalu
  6. mendiskusikan dengan anggota kelompok.

Bagi para pelatih melalui beberapa proses cara belajar kreatif  diatas , kemampuan mengadaftasi latihan atau peragaan sesuai kebutuhan pembina sangat penting artinya dan dapat dilakukan dengan cara :

  1. Menyajikan kasus sesuai dengan masalah orang dewasa
  2. Memecahkan masalah cara menyusun program latihan
  3. Menganalisa permainan yang disenangi oleh peserta didik

PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN KREATIF

Pembelajaraan pada kursus-kursus pembina atau pelatih di dalam Gerakan Pramuka 
 adalah upaya menciptakan terjadi proses belajar mengajar dalam suatu pertemuan interaktif sehingga terjadi proses prubahan tingkah laku pada para peserta dari pembelajar pasif  menjadi pembelajar sejati ( lifelong leaners )

Adapun ciri-ciri dari pada pembelajar sejati itu adalah  :

  • INQUIRER  ( selalu ingin tahu dan bertanya )
  • CRITICAL  & CREATIF THINKERS ( berfikir kritis dan kreatif )
  • KNOWLEDGEABLE ( berpengetahuan luas )
  • EFFECTIVE COMMUNICATOR ( komunikator yang efektif )
  • RISK TAKER ( Berani mengambil resiko )


Modus pembelajaran   pada kursus-kursus Pramuka ,akan berhasil diserap oleh peserta dengan cara :


Dalam setiap pembelajaran dan pelatihan di setiap jajaran Pramuka harus memperhatikan kemampuan kecerdasan yang  dimiliki oleh setiap manusia .

            Menurut HOWARD GARDNER dari  Universitas Harvard dalam bukunya “ Frames of Mind “ bahwa manusia mempunyai kecerdasan majemuk yaitu :

·          KECERDASAN GAMBAR RUANG -SPATIAL VISUAL ( S  )
·         KECERDASAN BAHASA - LINGUISTIC ( L )
·         KECERDASAN DIRI -INTRA PERSONAL ( I )
·         KECERDASAN MUSIK - MUSICAL ( M )
·         KECERDASAN ALAM - NATURALIS ( N )
·         KECERDASAN GERAK -  BODY KINESTETIC   ( B )
·         KECERDASAN  SOSIAL - INTER PERSONAL ( I )
·         KECERDASAN ANGKA LOGIS - LOGICAL MATHEMATIC ( L )
·         KECERDASAN SPIRITUAL –  ( S )

Selama ini kita  beranggapan sesuai dengan teori  Binet,bahwa manusia hanya memilki Kecerdasan Intlektual ( IQ )  dan bila menurut tes IQ nya tinggi maka seseorang dikatakaan pintar dan hebat,padahal banyak orang  yang Kecerdasan Emosional ( EQ ) nya menonjol juga di anggap hebat dan mempunyai segudaang prestasi.

Sebuah ilustrasi …………..
Mari kita perhatikan dan amati masing-masing orang ini saat gurunya mengajar di depan kelas , apa yang mereka lakukan …………………..

  • Picasso sedang mencorat coret dan melukis dinding tembok kelas
  • Maradona memegang bola dan terus menerus melihat kelapanagn tidak sabar untuk segera main bola
  • Iwan Fals sembunyi-sembunyi membawa gitar kedalam kelas dan saat istirahat bernyanyi bersama teman-temannya.
  • Lihat disitu …….. diujung kelas,soekarno sedang latihan pidato walaupun tidak ada pelajaran teori berpidato,ia tetap berpidato didepan teman-temannya sambil memberikan semangat agar mampu membebaskan diri dari penjajah
  • Nungki Kusumastuti sedang menari di dalam kelas disaat gurunya berhalangan datang.
  • Aa Gym sedang mengajarkan bagaimana menjaga kebersihan hati kepada teman-teman di kelasnya.
Kiat-kiat pembelajaran kreatif diantaranya :


    1. Ciptakan kondisi sebagai berikut :

1)      orkestrasikan lingkungan
2)      ciptakan sikap positif bagi peserta dan pelatih
3)      tentukan sasaran yang ingin dicapai
4)      pasangkan poster/semboyan/kata-kata bijak di dinding.

b.        Presentasi yang benar :

1)      berikan gambaran yang menyeluruh
2)      buatlah pemetaan pikiran dan visualisasi
3)      gunakan semua gaya belajar ( VAK )
4)      berikan nuansa musik,karena musik akan mengurangi stress ,meredakan ketegangan,meningkatkan energi,dan memperbesar daya ingat bahkan musik dapat membuat orang menjadi lebih cerdas.


c.        Pikirkan

1)      ciptakan situasi berfikir kreatif
2)      berfikir kritis,konseptual,kontekstual,analitis dan reflektif
3)      lakukan problem solving dengan cara kreatif

PENUTUP

            Pada prinsipnya belajar dan pembelajaran kreatif pada kursus pembina maupun pelatih gerakan pramuka harus mampu menggunakan pendekatan andragogis   dengan menggunakan metode yang tepat bagi pembelajaran orang dewasa dan dengan demikian maka hasil dari pada Belajar dan pembelajaran itu muaranya adalah :
·         membentuk pembina dan pelatih menjadi manusia pembelajar sejati ( lifelong leaners)
·         Seluruh dimensi manusia akan terlibat bila diterapkan metode belajar yang dapat menyajikan materi pelajaran yang konkrit ,bermakna ,serta relevan dalam konteks kepelatihan.
·         Menciptakan suasana belajar yang kondusif ( conducive learning community )
·         Memberikan pendidikan karakter ( moral ) secara eksplisit,dan sistimatis pada setiap kursus
·         Metode pembelajaran harus memperhatikan keunikan masing-masing peserta dengan melibatkan 9 aspek kecerdasan manusia.                      


Mataram,   Oktober 2008

DINAMIKA KELOMPOK
Dan discovery method



PENDAHULUAN

Gerakan Pramuka adalah Gerakan Pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan manusia se utuhnya dengan cara melaksanakan berbagai kegiatan khususnya di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan rumah tangga (out door ) dengan sasaran  meningkatkan sembilan kecerdasan manusia yaitu :

·         KECERDASAN GAMBAR RUANG -SPATIAL VISUAL ( S  )
·         KECERDASAN BAHASA - LINGUISTIC ( L )
·         KECERDASAN DIRI -INTRA PERSONAL ( I )
·         KECERDASAN MUSIK - MUSICAL ( M )
·         KECERDASAN ALAM - NATURALIS ( N )
·         KECERDASAN GERAK -  BODY KINESTETIC   ( B )
·         KECERDASAN  SOSIAL - INTER PERSONAL ( I )
·         KECERDASAN ANGKA LOGIS - LOGICAL MATHEMATIC ( L )
·         KECERDASAN SPIRITUAL –  ( S )


Kita maklumi bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka di latih dan dituntut untuk bersosialisasi dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat luas,maka peningkatan kecerdasan sosial di dalam gerakan pramuka menjadi kegiatan prioritas .
Khusus untuk mencapai sasaran kecerdasan sosial ,disetiap kegiatan perlu digunakan sebuah metode yang diberi nama DISCOVERY METOD dan DINAMIKA KELOMPOK.

Discovery method adalah cara membuka diri  dis = membuka  -  covery = tutup diri ) agar para peserta dapat saling mengenal dan memahami sifat,watak dari masing-masing peserta sehingga dalam membangun hubungan dan bersosialisasi dapat dilakukan dengan penuh saling pengertian .

            Dinamika kelompok adalah suatu kegiatan yang menarik,suasana riang untuk mencairkan suasana  ( ice breeking ) dan menantang setiap peserta untuk bergerak ( Dinamis ) sehingga dapat saling mengenal   / memahami sifat,watak masing-masing individu dalam            ( kelompok) sehingga terjadi suasana persahabatan yang akrab .



PROSEDUR DAN PROSES DINAMIKA KELOMPOK

a.      Prosedur
 
Kegiatan Dinamika kelompok merupakan suatu kegiatan yang menarik,menyenangkan dan mengandung nilai-nilai educatif ( pendidikan ) .Untuk itu perlu ada prosedur tentang langkah dan aturan permainan yang diinformasikan oleh pelatih secara jelas ,singkat dan dimengerti oleh semua peserta.




b.        Proses

Sebelum kegiatan Dinamika kelompok dan Discovery metod dilaksanakan terlebih dahulu di berikan penjelasan-penjelasan aturan dan tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan oleh semua yang terlibat dalam permainan tersebut sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan dengan memperhatiakan semua peserta agar aktif,kreatif dan inovatif  .
Selama berproses semua peserta dapat secara tidaak disadari akan berkenalan .

Langkah-langkah proses permainan

a.        Aturan umum :
       Menyanyikan lagu-lagu riang yang melibatkan seluiruh peserta

b.        Aturan khusus :
      Pengelompokan peserta dengan beberapa cara yang dinamis ,kreatif dan inovatif sehinga terbentuk kelompok-kelompok dengan adanya instruksi / aba-aba

c.        Proses dalam kegiatan :
memberikan tugas tugas kelompok ,untuk mengetahui citra diri ataupun citra kelompok dengan beberapa kegaiatan dengan beberapa tahapan seperti : memperkenalkan diri , dengan cara menyebutkan nama diri atau menyebutkan nama teman disebelahnya , menjawab beberapa tes yang meliputi tes sekala sikaf ,atau melakukan beberapa tehnik untuk mengungkap sifat dan watak masing-masing individu dengan jalan menceritakan pengalaman pribadi dari masa kecil sampai dewasa ,peserta lain di minta menuliskan sifat-sifat positif maupun negatif dari masing-masing anggota kelompok ( tehnik membuka diri )  atau membuat permainan dengan melibatkan semua kelompok berupa permainan kelompok untuk mengukur sifat dan pembawaan lahir masing-masing individu yang dapat di lihat secara inplisit maupun eksplisit selama permainan kelompok berlangsung.

d.       Mempresentasikan citra kelompok :  
Dapat dilakukan  dengan berbagai cara yang khas dan unik sesuai dengan citra kelompoknya seperti ,berupa : yel kelompok ,lagu kelompok,nama kelompok dan hal-hal lainnya yang khas dari kelompok tersebut.


CONTOH-CONTOH PERMAINAN DINAMIKA KELOMPOK DAN DISCOVERY METOD

  1. Permainan  “ AWAS TELOR KU “ ( Citra diri )
Seluruh peserta secara keseluruhan ,diminta sambil berkeliling di dalam lingkaran besar menyanyikan lagu-lagu gembira ,setelah menyelesaikan satu lagu peserta diminta menghadap luar lingkaran dan dibagikan masing-masing peserta sebutir telur atau apa saja yang sejenis dan serupa ,boleh benda lainnya seperti ,kelereng,batu,buah buahan  dsbnya. Kemudian berputar lagi ,setelah berdiam seluruh peserta di minta untuk mengamati telor /benda itu dengan seksama dengan memperhatikan ciri khas dan tanda-taanda lainnya. Kemudian peserta di minta bernyanyi kembali dengan berkeliling di dalam lingkaran setelah berhenti, peserta di minta  mengumpulkan telur tersebut dan pelatih mengacak telur/benda itu dan peserta sambil bernyanyi berkeliling di bagikan telur/benda secara acak, setelah berhenti ………… peserta di minta untuk mencari benda /telurnya dengan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun dari teman-angota kelompok yang lain.
Selama proses ini berlangsung pelatih maupun peserta sendiri dapat mengamati sifat dan watak dari teman kelompoknya.

  1. Permainan Menara Eifell. ( Citra kelompok )
Peserta di bagikan sedotan limun untuk satu kelompok secukupnya,kemudian peserta di minta untuk membuat bangunan menara dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan kreasi kelompok , diukur waktunya dan selama berlangsungnya pembuatan menara pelatih pendamping dapat mengamati performan ( prilaku ) setiap peserta seperti keseriusan,kerjasama ,kepemimpinan,kreatifitas dan lainnya.
Setelah peserta dapat menyelesaikan bangunan menaranya ,masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya dengan memaparkan ulasan –ulasan filosofi  bentuk menaranya dan makna apa yang dapat di tangkap dari filosofi itu yang dapat dijadikan citra diri dan citra kelompoknya.   

  1. contoh-contoh tes skala sikaf terlampir



Penutup

            Kegiatan Dinamika kelompok maupun discovery metod banyak jenis dan permainannya , yang penting bagaimana kreasi dsaan kreaatifitas pelatih untuk menggali potensi diri agar tujuan discovery dan dinamika kelompok dapat memberikan mamfaat ,baik untuk mencairkan kebekuan maupun untuk mengukur skala sikap masing-masing peserta agar setelah selesai berproses dalam setiap kegiatan dan pelatihan di dalam  Gerakan Pramuka dapat mengubah prilaku dan sikaf yang negatif kearah yang positif sehingga proses selama pembelajaran maupun setelah selesai kegiatan dan pelatihan Pramuka ,para peserta dapat menangkap makna-makna yang tersirat maupun yang tersurat dalam kehidupan sehari-hari.


MEDIA PELATIHAN

PENDAHULUAN

Dalam pembinaan orang dewasa di dalam Gerakan Pramuka ,kita banyak sekali mengenal bentuk-bentuk pelatihan, pelatihan orang dewasa harus didukung dengan media yang memadai sesuai dengan kondisi dan situasi, efektipitas media / alat bantu harus menjadi pertimbangan  para pelatih ,jangan sampai alat bantu menjadi alat ganggu, lebih-lebih Gerakan Pramuka mengadopsi model pelatihan / pembelajaran lebih banyak dilakukan di alam bebas ( out doors ) .
Bagi seorang pelatih yang cerdas,arif dan kreatif tentunya ia mampu menggunakan media – media yang ada di sekitarnya , tetapi jangan alergi dengan peralatan tehnologi yang begitu pesat dengan ciri MULTI MEDIA seperti ,Internet,komputer ,LCCD , VCD,DVD  dan lain sebagainya.
Gaya belajar seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor  MODALITAS BELAJAR yaitu , Visual,Auditorial daan Kinestetik.Bagi seorang pelatih di dalam mempresentasikan materi di tuntut untuk mengenali MODALITAS BELAJAR  peserta pelatihan.
Bila anda tahu peserta lebih banyak  “ orang visual “ maka penggunaan material Visual , seperti  slide . LCCD,TV, Maka  akan lebih bermakna ketimbang menggunakan cara lainnya.
AUDIO VISUAL AIDS [ indonesianya: Alat Bantu Pandang Dengar ]  merupakan faktor pendukung proses belajar menagajar untuk membantu memperjelas dan penangkapan pemahaman informasi.
Alat Bantu Pandang Dengar yang sering digunakan oleh para pelatih Gerakan Pramuka yang sesuai dengan kondisi dimana pelatihan dilaksanakan antara lain berupa :
·         Alat peraga benda aslinya/tiruan atau miniaturnya.
·         Alat bantu visual seperti : Chart,Flip Chart , Papan Flanel , Whaite bords,OHP tranvarancy , Slide,foto-foto.
·         Alat bantu audio ( Pendengaran ) antara lain : tape, radio dan sebagainya.
·         Alat bantu pandang dengar ( Multi Media ) : Film,televisi,video tape,sound slaid, LCCD leftop. Dan sebagainya.

PERINSIP PENGGUNAAN AVA

1)      Daya simpan /ingatan dari proses pembelajaran ,dari suatu penelitian atas penggunaan jenis-jenis alat bantu ditemukan sebagai berikut :


PENGGUNAAN ABP

SESUDAH 3 JAM

SESUDAH 3 HARI

Pendengaran
Penglihatan
Pendengaran & penglihatan

70 %
72 %
85 %

10 %
20 %
65 %

Ada pepatah cina kuno  “ rupanya masih cocok ,ni ye…….. “ mengatan :

Saya dengar ……………………………saya lupa
Saya dengar dan lihat ………………….. saya ingat
Saya dengar,lihat dan lakukan……………lebih  bermakna dan terkesan




 





BERBICARA EFEKTIF


Pendahuluan
         
  “ Comunication Skill  “ atau ketrampilan berkomunikasi (berbicara efektif) sangat diperlukan bagi setiap pembina maupun pelatih pembina pramuka , karena dengan demikian gagasan gagasan,visi misi dari gerakan Pramuka dapat di sampaikan atau dengan kemampuan berkomunikasi kita dapat mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebajikan atau dalam bahasa agama   “ TABLIG “ merupakan kata kerja bentukan dari akar kata ballagha –yuballighu – tabliighan . artinya proses menyampaikan sesuatu untuk  mempengaruhi orang lain melalui simbol-simbol yang berarti sehingga tumbuh perubahan sikap dalam bentuk pengertian,partisifasi,atau tindakan yang diharapkan oleh komunikator.
Mereka yang memiliki kecakapan berkomunikasi membaca suasana hati orang lain dan berbicara dengan kerangka pengalaman dan rujukan serta tingkat kemampuan si pendengar  atau komunikan .
Perlu dimaklumi ,bahwa sekian banyak orang yang cerdas dalam melaksanakan pekerjan –pekerjaannya,tetapi mereka gagal dalam berbicara efektif ( berkomunikasi ) atau dalam membangun interpersonal skill baik secara pertikal maupun horizontal.
Problem yang dihadapi dalam kaitan berkomunikasi antar individu sering kali terkait dengan masalah persepsi,yaitu kemampuan sesorang dalam menafsirkan dan menyimpulkan pesa-pesan termasuk penilaian terhadap seseorang.
Untuk menghindari kemacetan komunikasi ,maka seyogyanya pembicaraan diawali atau menggunakan appersepsi dari titik pandang yang sama atau diawali dari daerah kepentingan yang sama hindari “ overlapping of intrest “ dan secara perlahan berupaya untuk sampai padaa pesan pesan ( massage yang ingin kita sampaikan sebagai seorang pembina atau pelatih pembina Pramuka.

Prilaku dalam membangun berbicara efektif adalah :
·        Mendengar untuk memahami
·        Berbicara untuk dipahami
·        Mengawali pembicaraan dari titik sudut pandang yang sama.

Cara atau metode berbicara efektif dapat bervariasi sesuai dengan kerangka berfikir dan pengalaman dari lawan bicara kita,apakah dalam bentuk persuasif,paksaan pembicaraan satu arah ,atau pada proses pembicaraan dalam bentuk pelatihan ( pembelajaran ) .
Berbicara efektif pada proses pembelajaran ,maka seharusnya pelatih memfungsikan dirinya sebagai fasilitator,dinamisator dan motivator atau dengan kata lain  “tidak menggurui “


HAL-HAL YANG DILAKUKAN DALAM BERBICARA EFEKTIF  :

a.     Materi disajikan dengan jalan :
1)    Menggunakan bahasa sederhana,mudah ditangkap maknanya.
2)    Bahan/materi dikuasai dengan baik
3)    Menggunakan intonasi yang tidak monoton,tidak tergesa-gesa.
4)    Materi disajikan dengan sistimatis sesuai alur berfikir (runtut)
5)    Menggunakan Alat pandang dengar
6)    Penggunaan istilah-istilah yang verbalis dibatasi dan dihindari.
7)    Pembicaraan harus obyektif ,teliti sesuai dengan data dan fakta. [“qaulan sadiida”]
8)    Menggunakan penekanan pada sentuhan rasa [“qaulan layyinan”]
9)    Memberikan kesan yang mendalam sehingga orang sulit ber argumentasi  [“qaulan balighan “]
10)     Berbicara dengan santun dan menunjukkan sikaf peduli yang tinggi terhadap suatu masalah [“ qaulan karima “]

b.      Persiapan
1)    Sejak awal pahami calon peserta /pendengarnya ( latar belakang pendidikannya,sosial budaya,kondisi tempat dan jumlah pesertanya untuk alat bantu yang digunakan ).
2)    Kuasai materi .
3)    Gunakan pendekaatan /metode yang sesuai dengan pendidikan orang dewasa
4)    Menyiapkan alat bantu panmdang dengar.
5)    Menyusun “ rencana mengajar / silabi “

c.       Pelaksanaan
Setelah persiapan matang dilakukan ,proses pelaksanaan seharusnya :
1)    Memiliki kecakapan berkomunikasi untuk menciptakan susana kekeluargaan ,suasana interaktif.
2)    Tampil penuh rasa percaya diri ( self conpidens ) ,didukung dengan penampilan fisik yang memadai.
3)    Hindari hal-hal yang kiranya mengalihkan perhatian selama proses belajar misalnya :
·        Sering mengucapkan “ eee,apa itu”, dan sebagainya
·        Terlalu sering mondar mandir  , menggaruk , membetulkan  celana, dan sebagainya.
4)    Libatkan seluruh peserta secara maksimal dalam proses pemecahan masalah ,beri mereka mengkritisi pokok pembicaraan yang menjadi materi penyajian.
5)    Usahakan tetap pada pokok /alur materi agar tidak mengundang timbulnya masalah baru.dan materi pokok di tinggalkan.
6)    Taati alokasi waktu,jangan  molor dan bertele-tele.


Penutup
         
          Berbicara efektif harus dilandasi pada kemampuan pada sikap diri yang mempunyai sikap empati sebagai salah satu bentuk Kecakapan Sosial dan kecakapan Linguistik yang sangat penting bagi seorang Pembina dan Pelatih . Atau Kecakapan itu  juga termasuk meliputi kemampuan diri untuk memahami orang lain ,meng indra perasaan,dan memahami perspektif orang lain,memberikan informasi yang jelas dan menunjukkan minat yang besar terhadap kepentingan sertya kesulitan orang lain.
Dengan kemampuannya berbicara efektif ,pelatih atau pembina mampu memberikan motivasi untuk mengembangkan peserta didik,para pembina atau orang lain.
Seseorang yang dianggap sebagai pembicara efektif yang baik berarti sewaktu-waktu mampu untuk menempatkan dirinya sebagai pendengar yang baik , karena ia sadar bahwa mendengar adalah bagian dari kemampuan diri untuk menahan dan sekaligus memberikan kesempatan dirinya untuk memahami orang lain dan memperoleh data tanpa instrupsi.
Menurut  penelitian di USA membuktikan bahwa :
55 % waktu kerja dipakai untuk mendengar
22 % digunakan untuk membaca /menulis
23 % untuk berbicara
Mereka yang kurang mendengarkan dan untuk menaruh perhatian terhadap orang lain, menyebabkan orang lain enggan untuk melanjutkan komunikasi.
Menurut David Coleman bahwa salah satu ciri seseorang memiliki kecerdasan emosional adalah :
·        Mampu berkomunikasi,mengirim pesan secara jelas dan meyakinkan.
·        Manajemen komplik , merundingkan dan menyelesaikan pendapat.
·        Kepemimpinan,memberi ilham dan menjadi pemandu
·        Katalisator : agen perubahan,mengawali (pioner) dan memiliki tehnik motivasi.
·        Memiliki pengaruh ,menerapkan taktik persuasi efektif.
         
Demikian kiranya bermamfaat untuk kemajuan geraka Pramuka.




Daftar literatur :
  1. Ratna Megawangi , Prof.DR, Pendidikan Karakter.
  2. Ratna megawangi ,Prof,DR , Pendidikan Holistik
  3. KH.Toto tasmara , Transcedental Intelligenc
  4. Bobbi dePoter ,Quantum learning.
  5. Ir.Agus Nggermanto,Quantum Quatient
  6. Bahan serahan KPD ,Lemdikanas 2002.








KAPAN
PELATIH PEMBINA PRAMUKA










Di susun oleh :

 Lemdikada NTB



PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PEMBINA
 DAN KETRAMPILAN KEPRAMUKAAN
( SCOUTING SKILL )



                   Iklim globalisasi dengan segala dimensinya telah menantang seluruh aspek kehidupan manusia untuk terus berpacu menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan sebagai akibat derasnya informasi .
Tidak terlupakan ,Gerakan Pramuka dan tentunya para Pembina maupun Pelatih Pembina Pramuka ditantang berkompetisi untuk menunjukkan kemampuan organisasi ini dalam mengembangkan dirinya maupun organisatorisnya,disatu sisi globalisasi dengan segala macam ciri-cirinya dan di barengi dengan terjadinya krisis multi dimensi serta para remaja dan pemuda meninggalkan kegiatan-kegiatan yang dianggap kurang menantang.

Mampukah para Pembina dan Pelatih Pembina  Pramuka ,untuk mengantisifasi atau menyesuaikan diri dengan gencarnya serangan globalisasi tersebut ?.
Mari kita merenung sejenak …………….
Bagaimana menjawab tantangan-tantangan tersebut ?,

Pembina, Pelatih Pembina Pramuka ,demikianlah predikat seseorang di Lingkungan Gerakan Pramuka yang bertugas mengabdikan diri mendidik anak anak dan remaja .
Kehadirannya sangat mulia ,ia membangun semangat dan motivasi serta menjadi panutan tentunya.

Tugas membina tidaklah sederhana ,untuk itu mereka dituntut mengembangkan potensi diri dan ketrampilan kepramukaannya secara holistik dengan demikian ia harus mempunyai pengetahuan / ketrampilan yang global dan komprehensif ,tetapi mampu untuk menerapkannya secara lokal dan setempat sesuai kebutuhan peserta didik.

          Untuk daya dukung dan memenuhi tuntutan tugas sebagai seorang pembina Pramuka,maka ada beberapa potensi diri daripada Pembina yang harus dikembangkan secara formal melalui pelatihan maupun pengembangan secara mandiri yaitu :


·        Potensi spiritual
·        Potensi emosi
·        Potensi fisik
·        Potensi sosial
·        Potensi kreatifitas
  • Potensi Akademik

  •  
 















         


Potensi akademik
 

Potensi fisik
 

Text Box: Potensi spiritual



Potensi emosi
 





















1.     Potensi spiritual : mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan mampu merefleksikan tentang dirinya,mengetahui misinya dalam kehidupan ini sebagai bagian penting dari sebuah sistem kehidupan,dan selalu bersikap ta’zim kepada seluruh ciptaan Tuhan.

2.     Potensi Emosi      : mampu mengendalikan stres ,mengontrol diri dari perbuatan negatif,percaya diri,berani mengambil resiko,empati.

3.     Potensi sosial       : belajar menyenangi pekerjaan,bekerja dalam tim,pandai bergaul,kepedulian tentang masalah sosial ,bertanggung jawab,menghormati orang lain,mengerti akan perbedayaan budaya dan kebiasaan orang lain,mematuhi segala peraturan yang berlaku.

4.     Potensi kreatifitas : mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan produktif (Senimusik,pikiran dan sebagainya ) serta mencari solusi tepat bagi berbagai masalah.

5.     Potensi fisik         : perkembangan optimal aspek motorik halus dan kasar serta menjaga staamina dan kesehatan.

6.     Potensi akademik: mampu berfikir logis,berbahasa,menulis dengan baik. Selain itu dapat mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang diketahui.
Selain potensi – potensi yang dimilki diatas,maka ketrampilan pembina yang harus mampu dikembangkan adalah  :

1.     Ketrampilan mengenal alam

a.     Kabut

·        Kabut tipis dan merata pertanda cuaca baik
·        Terang benderang dipgi hari pertanda buruk
·        Kabut di gunung-gunung pertanda akan turun hujan disiang hari
·        Udara sejuk dan berembun di pagi hari pertanda akan turun hujan disiang hari

b.      Matahari

·        Matahari terbit berwarna kemerah-merahan dan diliputi garis garis awan hitam pertanda akan turun hujan
·        Matahari terbit berwarna kemerahan yan terang pertanda cuaca baik
·        Matahari terbit kemerahan dan dicampuri garis-garis awan kekuning-kuningan pertanda akan hujan lebat
·        Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan pertanda akan ada hujan
·        Warna merah pada saat matahari terbenam pertanda akan terjadi angin yang cukup kencang.

c.       Binatang

·        Semut akaan tetap berada dalam liangnya bila cuaca akan buruk,tetapi akan keluar dari liangnya dan berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik.
·        Ayam akan tetap berjalan jalan dan membiarkan dirinya kehujanan,menandakan bahwa hujan akan sebentar,tetapi kalau ayam tersebut berteduh saat hujan turun pertanda bahwa hujan akan berlangsung lama.
·        Lalat, akan tetap hinggap ditembok apabila akan turun hujan,apabila berterbangan kian kemari pertanda cuaca cerah.
·        Cacing pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir di kebun pertanda akan turun hujan agak lama

d.      Tanda tanda lain jika cuaca akan buruk :
·        Kucing akan duduk dengan membelakangi api sambil mengusap ngusap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulut.
·        Burung-burung akan membasahi bulunya dengan paruhnya
·        Burung-burung laut ,berterbangan menuju daratan.

2.     Ketrampilan Sosial

Adalah ketrampilan ketrampilan yang muncul /timbul karena dorongankepedulian pembina terhadap kebutuhan masyarakat,diantaranya :

a.     ketrampilan P3K ( pertolongan pertama pada kecelakan )
meliputi : ketrampilan tentang keeehatan lapangan,ketrampilan dapur
 umum, ketrampilan tentang evakuaasi,ketrampilan tentang SAR.

b.     ketrampilan tentang kesehatan masyarakat, dan menganl berbagai penyakit menular dan cara pencegahannya .

c.      ketrampilan tentang pengamanan masyarakat meliputi : ketrampilan pengamanan TKP,pemadam kebakaran,konservasi tanah dan air, cara membuat dan mencari air bersih

3.     Ketrampilan di bidang manajerial

Ketrampilan di bidang manajerial adalah ketrampilan merencanakan dan mengelola kegiatan sehingga mencapai kesuksesan.
Pramuka yang memiliki ketrampilan manajerial , maka ia akan mampu :
a.memimpin satuan dan memimpin keluarga
b.sistem perencanaan ,pemrograman,dan plekasanaan kegiatan
c.administrasi
d.human relation ( hablum minannas )
e.menyusun mekanisme  Supervisi , Pemantauan, Evaluasi
   dan Laporan (SPEL)

4.     Ketrampilan Emosional
Ketrampilan emosional adalah kemamopuan seorang pembina meminij kalbunya dan menata emosi ,sehingga menjadi pramuka yang bercirikan :
a.     cermat dalam menghadapi masalah
b.      mampu mengendalikan stres
c.       mengontrol diri dalam menentukan sikap,
d.      percaya diri,
e.       berani mengambil resiko,
f.        empati.

Penutup
              Emas 24 karat,tidak akan menarik bahkan akan dianggap besi kuning belaka dan tidak akan diangap mempunyai nilai lebih bila tidak pernah digosok,begitu juga dengan Pembina atau pelatih kalau potensi dirinya tidak pernah dikembangkan dan digosok dengan terus berusaha mengembangkan dirinya.
Selamat mengembangkan potensi diri.
    
          













Bahan serahan




KURSUS PELATIH PEMBINA PRAMUKA
TINGKAT DASAR

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA
NUSA TENGGARA BARAT

Tanggal, 19 -  24 Maret 2008 Di Narnada









LEMBAGA PENDIDIKAN KADER GERAKAN PRAMUKA
NUSA TENGGARA BARAT
Jln. Pemuda 63 A  - Telp. 62041  - Mataram